Sebanyak 40 item atau buku ditemukan

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DOTS PADA PASIEN TB PARU BTA POSITIFDI INSTALASI RAWAT JALANRSUD LEUWILIANG TAHUN 2020

No. 849 TB(Tuberkulosis) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis. Program Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) adalah salah satu cara untuk mengatasi penyakit TB. Angka konversi, angka kesembuhan dan angka drop out merupakan parameter untuk menilai keberhasilan pengobatan dalam program DOTS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar angka konversi, angka kesembuhan dan angka drop out pasien TB Paru BTA Positif dalam program DOTS di Rumah Sakit Umum daerah Leuwiliang selama tahun 2020. Penelitian ini adalah penelitian noneksperimental dengan rancangan deskriptif dan pengambilan data dilakukan secara retrospektif. Angka konversi, angka kesembuhan dan angka drop out yang diperoleh dibandingkan dengan angka konversi target (>80%), angka kesembuhan target (>85%), dan angka drop out target (<5%) yang ditetapkan World Health Organization (WHO). Perbandingan ini untuk mengetahui keberhasilan program DOTS. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa angka konversi BTA adalah 91,13%, angka kesembuhan 89,16%, dan angka drop out 2,46%, menunjukkan bahwa program DOTS di RSUD Leuwiliang berhasil sesuai dengan yang ditetapkan WHO. Kata kunci : Tuberkulosis, Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS), Evaluasi.

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN DIINSTALASI FARMASI RUMAHSAKITAZRABOGORTAHUN2021

No. 204 Metode SERVQUAL merupakan metode evaluasi terhadap pelayanankefarmasian.Salahsatumetodeevaluasiterhadappelayanan kefarmasian yaitu survei dengan menggunakan kuesioner/angket. PenelittianinibertujuanUntukmengetahuigambarantingkatkepuasan pasienrawatjalanterhadappelayanandiIFRSAzraBogorperiodeJanuari- Maret2021.Teknikanalisis data dalam penelitian inimenggunakan analisis deskriptif kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuisionermenggunakan Google form.Berdasarkan hasil perhitungan analisis CustomerSatisfaction Index didapatkan tingkat kepuasanpasienditerhadappelayanankefarmasiandiApotekRawat Jalan IFRS Azra berdasarkan dimensiReliability (Kehandalan)pada perhitunganCSImendapatkannilaiIndeks79,13dandikategorikanpuas, dimensiResponsiveness(Ketanggapan)mendapatkannilaiCSI76,31dan dikategorikanpuas.Asurance(Jaminan)mendapatkannilaiCSI80,52dan dikategorikansangatpuas.Empaty(Empati)mendapatkannilaiCSI86,19 dandikategorikansangatpuas.Tangibels(BuktiLangsung)mendapatkan nilaiCSI68,64dandikategorikanpuas. KataKunci:KepuasanPasien,KualitasPelayanan,CustomerSatisfaction Index,ImportancePeformanceAnalysis.

HUBUNGAN ANTARA WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP TUNAI DENGAN KEPUASAN PELANGGAN Dl APOTEK KIMIA FARMA JUANDA PERIODE MARET 2021

No.193 Waktu tunggu pasien merupakan.salah satu komponen yang potensial menyebabkan. ketidakpuasan. Penelitian.ini bertujuan untuk.mengetahui gambaran waktu tunggu pelayanan resep tunai di Apotek Kimia Farma Juanda, kepuasan pelanggan terkait waktu tunggu, dan hubungan.waktu,tunggu.resep,tunai dengan kepuasan.pelanggan. Metodenya adalah deskriptif dengan teknik purposive sampling. Data waktu tunggu di peroleh dari pencatatan waktu dari resep masuk sampai obat di terima, meliputi resep obat jadi dan racikan. Data kepuasan di peroleh dari kuesioner yang di berikan ke 120 responden. Kemudian di lakukan uji chi square untuk mengetahui apakah ada hubungan antara waktu tungggu resep dengan kepuasan pelanggan. Hasilnya menunjukkan waktu tunggu resep obat jadi, yang sesuai standar 88,3 % dan yang tidak sesuai standar 11,7 %. Obat racikan yang sesuai standar 61,7% dan yang tidak sesuai standar 38,3%. Data kepuasan untuk obat jadi, yang puas 46,7%, yang tidak puas 53,3%. Untuk obat racikan, yang puas 45% dan yang tidak puas 55%. Rata-rataawaktuutungguapelayanannobat jadi 10,7 menitndannobatnracikan 32,4 menit. Pada uji stastistik chi square di peroleh hasil dengan nilai Asymp.sig(2-sided) untuk obat jadi = 0,554 > 0,05 dan obat racik = 0,471n>0,05.nKesimpulannyanberartintidakaadaxhubunganaantaraawaktuatunggu pelayanan resep.tunai dengan. Kepuasan.pelanggan.

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI MADRASAH ALIYAH DALAM SWAMEDIKASI BATUK DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA BOGOR PERIODE APRIL – MEI TAHUN 2021

No.161 Swamedikasi adalah upaya yang paling sering dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi gejala penyakit sebelum mencari bantuan dari tenaga kesehatan. Swamedikasi biasanya dilakukan untuk mengatasi keluhan- keluhan dan penyakit ringan seperti batuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan swamedikasi santri Madrasah Aliyah terhadap penyakit batuk di Pondok Pesantren Miftahul Huda Bogor. Penelitian ini bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 86 responden dengan kriteria pernah melakukan swamedikasi batuk. Kuesioner terdiri dari 20 item pernyataan pilihan benar salah yang terbagi menjadi 8 indikator. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan menggunakan persentase dan pembahasan. Hasil penelitian ini adalah 39,5% berjenis kelamin laki-laki, 60,5% berjenis kelamin perempuan, usia paling banyak 16-19 tahun 70,9%, tingkat kelas paling banyak 11 Aliyah 57%, pengetahuan swamedikasi batuk responden berdasar indikator yang menjawab dengan benar tentang definisi batuk (70,9%), jenis - jenis batuk (97,65%), penyebab dan cara mencegah batuk (93,9%), aturan minum obat batuk (91,06%), terapi farmakologis dan non farmakologis (93,96%), stabilitas obat (84,85%), penyakit lain yang berhubungan dengan batuk (95,35%) dan efek samping obat batuk (88,4%). Dari hasil 8 indikator yang diperoleh menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat pengetahuan baik tentang swamedikasi batuk sebesar 96,5%, dan responden dengan tingkat pengetahuan cukup sebesar 3,5 %.

PENGARUH KEPATUHAN PENGGUNAAN KRIM PERMETRIN TERHADAP EFEK TERAPI SCABIES SANTRI PUTRA DI PESANTREN DARUL MUTTAQIEN BOGOR TAHUN 2021

No.157 Skabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei, yang penularannya terjadi secara kontak langsung. Penyakit skabies umumnya menyerang individu yang hidup berkelompok seperti asrama dan pesantren. Prevalensi skabies di Pondok Pesantren Darul Muttaqien Bogor terlihat meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kepatuhan penggunaan krim permetrin (obat skabies) terhadap efek terapi skabies pada santri putra di Pondok Pesantren Darul Muttaqien Bogor. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan menggunakan metode deskripif untuk melihat gambaran tingkat kepatuhan terhadap efektifiktas penggunaan krim permethrin pada pasien skabies di Pondok Pesantren Darul Muttaqien Bogor . Total populasi 100 santri putra. 80 santri sebagai sampel diambil berdasarkan rumus Slovin. Analisis data menggunakan metode Chi-Square dengan taraf signifikansi 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepatuhan dengan efek terapi obat skabies dengan P-Value >0,05.

POTENSI SENYAWA ALKALOID SEBAGAI ANTIDIABETES BERDASARKAN MOLEGRO VIRTUAL DOCKER

No.773 Diabetes Melitus (DM) ialah penyakit metabolik kronis yang timbul saat tubuh tidak dengan cukup melakukan produksi insulin atau saat tubuh tidak bisa memanfaatkan insulin yang di produksi dengan efektif. Beberapa penelitian secara in vitro ataupun in vivo memperlihatkan dimana senyawa alkaloid mempunyai aktivitas sebagai antidiabetes. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan senyawa alkaloid yang memiliki Rerank Score terbaik dan mengetahui aktivitas farmakokinetika sertia toksisitas senyawa alkaloid sebagai kandidat obat antidiabetes. Prediksi sifat fisikokimia mengacu pada Lipinski rule's serta dilihat dari hasil farmakokinetika menggunakan pkCSM online tool, prediksi toksisitas senyawa menggunakan Toxtree dan prediksi interaksi ligan dengan reseptor menggunakan Molegro Virtual Docker (MVD). Dilaksanakan validasi dengan parameter valid apabila nilai RMSD < 2Å. Protein reseptor diabetes yang dimanfaatkan ialah 3L4W, 2RGU, 4A79, 1ECV dan 1V4S. Hasil penelitian menunjukkan reseptor 3L4W, 2RGU, 4A79, 1ECV dan 1V4S dinyatakan valid dan memiliki nilai RMSD < 2Å. 30 senyawa alkaloid memenuhi aturan Lipinski dan dilanjutkan proses docking. Dari 30 senyawa alkaloid tersebut, senyawa squamosamide, mahanine dan pandamarilactonine A mempunyai aktivitas lebih baik dibandingkan native ligand dikarenakan mempunyai nilai Rerank Score yang paling rendah. Ketiga senyawa memiliki aktivitas farmakokinetika yang baik serta toksisitas masuk ke dalam kelas 3 yang artinya dapat menyebabkan toksik bila digunakan dalam dosis tinggi