Sebanyak 361 item atau buku ditemukan

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS OBAT AMLODIPIN TUNGGAL DENGAN OBAT KOMBINASI AMLODIPIN DAN RAMIPRIL PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT ISLAM BOGOR

No. 973 Hipertensi adalah penyebab kematian dini di seluruh dunia. Salah satu target global untuk penyakit tidak menular adalah untuk mengurangi prevalensi hipertensi (World Health Organization, 2019). Batasan normal tekanan darah adalah 120/80 mmHg, seseorang dikatakan penderita hipertensi ketika diperiksa tekanan darahnya menunjukkan hasil melebihi 140/90 mmHg. Penelitian bertujuan mengetahui gambaran data pasien hipertensi meliputi Usia, Jenis Kelamin dan Pekerjaan, gambaran Klasifikasi tekanan darah pada pasien hipertensi, mengetahui perbandingan efektivitas obat hipertensi amlodipin tunggal dengan kombinasi amlodipin dan ramipril. Penelitian ini bersifat deskriptif pengambilan dilakukan secara retrospektif observasional, data diambil dari rekam medik , pengambilan sampel menggunakan metode total sampling menggunakan SPSS versi 26. Hasil penelitian menunjukan kategori umur paling banyak 55-65 dengan jumlah 28 pasien (33,3%), jenis kelamin paling banyak yaitu perempuan 56 pasien (66,7%), jenis pekerjaan ibu rumah tangga 38 pasien (45,2%), Gambaran Klasifikasi tekanan darah sistolik dan diastolik paling banyak Hipertensi Stage 1 dengan nilai sistolik 59,5% dan diastolik 48,8%. Dari hasil uji distribusi frekuensi, pencapaian tekanan darah kombinasi Amlodipin dan Ramipril 32 pasien (76,2%) lebih baik dibandingkan dengan Amlodipin Tunggal 29 pasien (69,0%), Namun secara statistik tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok amlodipin tunggal dengan amlodipin dan ramipril dilihat dari nilai P-value sebesar 0,115>0,05 (sistolik), dan 0,876>0,05 (diastolik). Kata Kunci : Hipertensi , Perbandingan Efektivitas , Amlodipin , Ramipril

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN OBAT AMLODIPINE DAN CAPTOPRIL PADA PASIEN HIPERTENSI DI UPTD PUSKESMAS GIRIJAYA SUKABUMI

No. 972 Hipertensi merupakan penyakit yang tidak menimbulkan gejala, atau bila ada gejalanya tidak jelas. Faktor - faktor seseorang dapat menderita hipertensi yaitu karena, pola hidup tidak sehat, jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia. Penelitian ini di lakukan untuk mengetahui sosiodemografi pasien hipertensi, gambaran penggunaan obat-obat hipertensi, gamabaran tekanan darah dan mengetahui perbedaan efektivitas dari obat amlodipine dan captopril pada terapi pasien hipertensi dalam menurunkan tekanan darah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan pengambilan data secara restropektif dengan jumlah sampel 138 pasien. Perempuan sebanyak 87 pasien dengan persentase 63% dan 51 pasien laki-laki dengan persentase 37%. Usia paling banyak menderita penyakit hipertensi yaitu pada usia >65 tahun dengan persentase sebesar 28%. Obat yang digunakan yaitu amlodipine sebanyak 80 pasien dengan 58% dan captopril 58 pasien dengan persentasi 42 %. Frekuensi tingkat pendidikan paling banyak yaitu pendidikan sekolah dasar sebanyak 49 pasien. Pekerjaan pasien penderita hipertensi paling banyak yaitu ibu rumah tangga sebanyak 63 pasien deanan persentase 46%. Rata-rata penurunan tekanan darah sistolik amlodipine 20,2 mmHg dengan tekanan darah diastolik 13,2 mmHg dan rata-rata penurunan tekanan darah obat captopril dengan tekanan darah sistolik 11,19 mmHg dengan tekanan darah diastolik 9,9 mmHg. Pada uji Mann- whitney ada perbedaan efektivitas dari obat amlodipine dan captopril dilihat dari nilai signifikan kurang dari 0,05 yaitu 0,000. Kata kunci: Amlodipin, Captopril, Efektivitas, Hipertensi.

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN TEH (Camellia sinensis (L.) Kuntze) TAWANGMANGU

No. 971 Daun teh diketahui mengandung flavonoid, fenol, tanin berfungsi sebagai antioksidan, senyawa antioksidan dapat menangkal radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai IC50 dari ekstrak etil asetat daun teh (Camellia sinensis (L.) Kuntze) dan memperoleh fraksi teraktif dari ekstrak etil asetat daun teh (Camellia sinensis (L.) Kuntze). Ekstrak etil asetat daun teh diperoleh melalui metode maserasi etanol 96%, kemudian dipartisi dengan etil asetat dan air. Ekstrak etil asetat daun teh di uji aktivitas antioksidan, dilakukan pemisahan dengan metode kromatografi lapis tipis dan kromatografi kolom hingga diperoleh fraksi teraktif. Penentuan antioksidan dilakukan menggunakan pereaksi DPPH (100 ppm) diukur pada panjang gelombang 514,5 nm. Hasil penelitian menyatakan bahwa dari beberapa fraksi yang telah diuji, fraksi F-8.10 merupakan fraksi teraktif sebagai antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 8,95 ppm dengan vitamin C sebagai pembanding yang memiliki nilai IC50 sebesar 5,52 ppm. Fraksi F-8.10 dan vitamin C termasuk kedalam kategori sangat kuat mengandung antioksidan. Kata kunci: Antioksidan, Daun Teh, Fraksi Etil Asetat.

EVALUASI KETEPATAN PENGOBATAN DEMAM BERDARAH PADA ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD LEUWILIANG

No. 970 Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit menular yang disebabkan virus dengue. Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit dengan jumlah kasus dan angka kematian tinggi, sehingga perlu adanya ketepatan terapi untuk menekan angka kesakitan. Salah satu aspek yang berkaitan dengan hal tersebut adalah ketepatan penggunaan obatnya. Penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang ketepatan pengobatan Demam Berdarah Dengue pada pasien anak di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pengumpulan data secara retrospektif. Sampel yang diambil sebanyak 194 pasien dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan data sosiodemografi terbanyak terjadi pada anak laki-laki (52,1%), dengan rentan usia 0-5 tahun (42,3%), dan berat badan 11-15 kg (23,7%). Pada penggunaan obat Demam Berdarah Dengue yaitu parasetamol (100%) dan ringer laktat (100%). Evaluasi penggunaan obat Demam Berdarah Dengue diketahui tepat pasien (100%), tepat obat (100%), tepat dosis parasetamol (90,20%) dan ringer laktat (91,24%), tepat indikasi (100%), dan tepat interval waktu untuk parasetamol (82,5 %). Kata kunci : Demam Berdarah Dengue, Evaluasi Ketepatan Pengobatan Demam Berdarah Pada Anak

EVALUASI KETEPATAN PEMBERIAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ISPA ANAK DI APOTEK TAMANSARI BOGOR

No. 969 Infeksi saluran pernapasan akut merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian di dunia. Prevalensi kematian yang disebabkan di Indonesia mencapai 17% setiap tahunnya dan sebagian besar terjadi pada anak dengan usia di bawah 5 tahun. Penelitian ini bertujuan mengetahui ketepatan pemberian antibiotik pada pasien ISPA anak di Apotek Tamansari Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pengambilan data sekunder secara retrospektif dari rekam medis pasien ISPA anak. Sampel yang digunakan sebanyak 105 pasien. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas pasien anak berjenis kelamin laki-laki 64 pasien (60,95%), paling banyak terjadi pada usia 1- 5 tahun sebanyak 84 pasien (80%), paling banyak terkena ISPA yaitu berat badan antara 11-20 kg dengan jumlah 51 pasien (48,57%). Penggunaan antibiotik pada pasien anak dengan infeksi saluran pernapasan akut atas meliputi cefadroksil dengan jumlah 58 (55,23%), cefiksim dengan jumlah 33 (31,42%), dan eritromisin sirup dengan jumlah 14 (13,33%). Ketepatan penggunaan antibiotik yaitu tepat indikasisebanyak 100%, tepat obat sebanyak 68,5%, tepat dosis sebanyak 13,33%, tepat lama pemberian sebanyak 32,38%, tepat frekuensi sebanyak 32,38% dan tepat pasien sebanyak 100%. Kata kunci : Infeksi, Pernapasan, Antibiotik, Ketepatan

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KOMBINASI OBAT AMLODIPIN DAN CANDESARTAN DENGAN AMLODIPIN DAN RAMIPRIL PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT ISLAM BOGOR

No. 968 Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus-menerus. Menurut WHO, batasan normal tekanan darah 120/80 mmHg, sedangkan seseorang dinyatakan hipertensi apabila tekanan darahnya ≥140/90 mmHg. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas dari kombinasi obat Amlodipin dan Candesartan dengan Amlodipin dan Ramipril pada pasien hipertensi berdasarkan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik di Rumah Sakit Islam Bogor. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional. Data yang digunakan adalah data sekunder dari rekam medik pasien hipertensi. pengambilan data dilakukan secara retrospektif selama 3 bulan. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling dengan jumlah 96 sampel. Data dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 26. Hasil penelitian ini menunjukan pasien dengan rentang usia paling banyak adalah 55-65 tahun sebanyak 28 pasien (29,2%), jenis kelamin paling banyak perempuan sebanyak 66 pasien (68,8%), pekerjaan paling banyak Ibu Rumah Tangga sebanyak 45 orang (46,9%). Gambaran tekanan darah sistolik dan diastolik paling banyak Hipertensi Stage 1 sebanyak 49 orang (51%). Dari hasil uji distribusi frekuensi, pencapaian tekanan darah kombinasi Amlodipin dan Candesartan (77,1%) lebih baik dibandingkan dengan kombinasi Amlodipin dan Ramipril (68,8%). Namun tidak terdapat perbedaan bermakna dengan nilai P-value >0,05 (P- value = 0,609 untuk sistolik, dan P-value = 0,743 untuk diastolik). Kata Kunci : Hipertensi, Perbandingan Efektivitas, Amlodipin, Candesartan, Ramipril

AKTIVITAS PENGHAMBATAN ENZIM α-GLUKOSIDASE EKSTRAK DAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolius)

No. 961 Diabetes melitus adalah penyakit metabolik akibat tingginya kadar glukosa dalam darah. Salah satu pengobatan yang digunakan untuk mengobati penyakit diabetes melitus adalah dengan menghambat aktivitas enzim α-glukosidase. Daun yakon (Smallanthus sonchifolius) secara ilmiah memiliki berbagai khasiat dan salah satunya sebagai antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase ekstrak dan fraksi etil asetat daun yakon. Ekstrak etil asetat daun yakon diperoleh dari hasil partisi ekstrak etanol 96 % menggunakan etil asetat dan air kemudian diuji aktivitas hingga memperoleh nilai IC50. Setelah itu dilakukan pemisahan dengan metode KLT dan kromatografi kolom. Ekstrak etil asetat dilakukan metode kromatografi kolom pertama dengan eluen n-hexan : etil asetat secara gradien (10:1-1:1) kemudian di uji aktivitas hingga diperoleh nilai IC50. Hasil dari fraksinasi kolom pertama diuji kembali dengan KLT dan kromatografi kolom kedua dengan eluen n-hexan : etil asetat secara isokratik (5:1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun yakon memiliki aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase dengan nilai IC50 47,63 ppm. Pada kromatografi kolom kedua fraksi etil asetat daun yakon F- 6.5 merupakan fraksi terbaik dengan nilai IC50 42,89 ppm. Aktivitas akarbosa dalam menghambat enzim α-glukosidase memiliki nilai IC50 19,22 ppm.Kesimpulan penelitian ini adalah fraksi etil asetat memiliki aktivitas lebih baik dari ekstrak etil dalam menghambat enzim enzim α-glukosidase. Kata kunci: Antidiabetes , Enzim α-glukosidase , Smallanthus sonchifolius, Yakon

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) TERHADAP TEKANAN DARAH DI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT X DI KOTA BOGOR

No. 960 Congestive Heart Failure (CHF) atau sering dikenal sebagai gagal jantung adalah sindrom yang ditandai dengan sesak napas, dispnea saat aktifitas fisik, dispnea nokturnal paroksimal, ortopnea, dan edema perifer. Gagal jantung biasanya disebabkan oleh kelainan sekunder dari abnormalitas struktur jantung atau fungsi yang merusak kemampuan ventrikel kiri untuk mengisi atau mengeluarkan darah. Sedangkan hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab utama kematian prematur di dunia. Organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO) mengestimasikan saat ini prevalensi hipertensi secara global sebesar 22% dari total penduduk dunia.. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kombinasi Obat antihipertensi yang paling sesuai terhadap tekanan darah pasien CHF dan mengetahui golongan serta jenis obat yang paling banyak di gunakan di Rumah Sakit X di Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional dengan metode pengambilan sampel adalah metode Purposive Sampling. Pasien yang menderita penyakit CHF dengan kelompok jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki sebanyak 62 pasien (58%). Pasien CHF yang diberikan obat antihipertensi di usia ≥ 60 tahun sebanyak 73 pasein yang terapinya berhasil mencapai target. Golongan Obat antihipetensi yang paling banyak di gunakan adalah kombinasi Dua Diuretik + ARB dengan jumlah pasien sebanyak 8 orang. Kemudian Hasil Evaluasi penggunaan obat antihipertensi yang paling banyak di gunakan pada penderita CHF adalah kombinasi obat Furosemid 40mg, Spironolactone 25mg dan Ramipril 5mg sebanyak 7 pasien. Kata kunci : Evaluasi, Hipertensi, CHF.

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIRETROVIRAL (ARV) PADA PASIEN HIV/AIDS RAWAT JALAN RSUD SEKARWANGI

No. 959 Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis virus yang menyerang atau menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala yang timbul karena turunya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi HIV. Banyaknya angka pada penyakit HIV/AIDS di Indonesia khususnya Jawa barat menduduki peringkat kedua pada masalah HIV/AIDS. Tujuan utama pada pemberian antiretroviral (ARV) adalah untuk menekan jumlah Viral load. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat antiretroviral (ARV) pada pasien HIV/AIDS RSUD Sekarwangi. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden 60 sampel. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner. Analis data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji Chi-square. Pada uji univariat gambaran karakteristik usia responden diperoleh sebanyak 50% yaitu usia dewasa awal (26-35 tahun). Persentase jenis kelamin responden paling banyak adalah laki-laki sebanyak 75%. Pada uji univariat dukungan keluarga paling tinggi diberikan adalah dukungan instrumental baik sebanyak 83.33%. Sedangkan kepatuhan pada pasien HIV/AIDS RSUD Sekarwangi tergolong tinggi yaitu sebesar 90%. Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat hubungan signifikan antara hubungan dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan dukungan penghargaan terhadap kepatuhan minum obat antiretroviral (ARV) pada pasien HIV/AIDS RSUD Sekarwangi dengan nilai p-value > 0,05. Kata kunci: Dukungan Keluarga, Kepatuhan Minum Obat ARV, HIV/AIDS