Sebanyak 338 item atau buku ditemukan

POTENSI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN METABOLIT SEKUNDER BAKTERI ENDOFIT TANAMAN BAWANG DAYAK (Eleutherine sp.)

No.771 Tanaman bawang dayak (Eleutherine sp.) memiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai senyawa antioksidan. Bakteri endofit tanaman bawang dayak (Eleutherine sp.) sebagai bahan uji yang diisolasi dari suatu tanaman inang yang telah diketahui mampu menghasilkan metabolit sekunder yang sama dengan tanaman aslinya. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan isolat bakteri endofit tanaman bawang dayak (Eleutherine sp.) yang memiliki aktivitas antioksidan tertinggi, golongan senyawa aktif yang terkandung dan senyawa aktif yang bersifat antioksidan. Pada penelitian ini, uji aktivitas antioksidan dilakukan secara kualitatif menggunakan metode DPPH dan secara kuantitatif dengan metode ABTS. Hasil pengujian menunjukkan dari 17 isolat bakteri endofit didapat 2 isolat yang menunjukkan adanya aktivitas antioksidan secara kuantitatif. Isolat bakteri endofit tersebut adalah BD TB 1.1 K memiliki nilai IC50 19,31 ppm dan BD TU 4 memiliki nilai IC50 54,40 ppm, dan trolox sebagai kontrol positif sebesar 4,04 ppm. Isolat BD TB 1.1 K dipilih dan diketahui memilliki golongan senyawa flavonoid sebagai antioksidan pada penapisan fitokimia yang dilanjut dengan pengujian analisis GC-MS. Hasil analisis GS-MS diduga senyawa 1-Nonadecene memiliki persentasi kemiripan 96% dan luas area yang tinggi 10,48% dan senyawa ini termasuk dalam golongan hidrokarbon alkena yang juga berperan sebagai metabolit bakteri.

EVALUASI PENATALAKSANAAN TERAPI PERDARAHAN PASCA PERSALINAN DI RUMAH SAKIT MARY CILEUNGSI HIJAU BOGOR

No.770 Berdasarkan SUPAS 2015, Angka Kematian Ibu atau Maternal Mortality Ratio (MMR) di Indonesia untuk periode tahun 2011-2014, adalah sebesar 305. Artinya terdapat 305 kematian ibu yang disebabkan karena kehamilan, persalinan sampai 42 hari setelah melahirkan pada periode tersebut per 100.000 kelahiran hidup, salah satu penyebabnya adalah perdarahan postpartum. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kesesuaian terapi perdarahan postpartum di Rumah Sakit Mary Cileungsi Hijau Bogor periode Januari 2020 – Februari 2020. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini sebanyak 54 pasien, penelitian ini menunjukan perdarahan postpartum sebesar 12,85 %, distribusi frekuensi usia terbesar pada usia 20 – 35 tahun ( 74 % ), paritas tertinggi pada kelahiran ke 1 ( 47 % ), yang mendapatkan trasfusi darah ( 28 %). Obat yang digunakan oksitosin ( 100 %), Methergin (85,185 %), Misoprostol (16,667 %), Asam tranexamat (12,963%) dan obat lain yang digunakan Antibiotik (100%), Obat antihipertensi (14,815%), Analgetik(100%), Vitamin (100%), Hasil evaluasi terapi penatalaksanaan PPS 100 % sesuai dengan panduan POGI ( 2016).

AKTIVITAS PENUMBUH RAMBUT TIKUS JANTAN DARI SEDIAAN HAIR TONIC KOMBINASI EKSTRAK DAUN MANGKOKAN (Polyscias scutellaria (Burm.f.) Fosberg) DAN DAUN KACANG PANJANG (Vigna unguiculata subsp. Sesquipedalis (L.) Verdc.)

No.769 Permasalahan rambut yang sering timbul yakni kerontokan akut ataupenipisan rambut sehingga menimbulkan kebotakan yang disebabkan oleh aktivitas diluar ruangan yang berlebihan atau abnormalitas bawaan. Ekstrak daun kacang panjang dan daun mangkokan perbandingan 1 : 1 telah dilakukan penelitian sebelumnya memiliki aktivitas sebagai penumbuh rambut yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol positif minoksidil. Tujuan penelitian ini untuk membuat sediaan hair tonic kombinasi ekstrak daun mangkokan (Polyscias scutellaria (Burm.f.) Fosberg) dan daun kacang panjang (Vigna unguiculata subsp. Sesquipedalis (L.) Verdc.) perbandingan 1 : 1 konsentrasi 2,5%, 5% dan 7,5%, kombinasi ekstrak daun mangkokan dan kacang panjang selanjutnya dibuat sediaan hair tonic dan dilakukan uji aktivitas sebagai penumbuh rambut. Uji aktivitas pertumbuhan rambut dilakukan dengan mengoleskan sediaan hair tonic pada punggung tikus lalu diamati panjang rambut pada minggu ke1, 2, 3 dan bobot rambut pada minggu ke 3. Hasil menunjukan sediaaan kombinasi hair tonic ekstrak daun mangkokan dan daun kacang panjang konsentrasi 7,5% memiliki aktivitas penumbuh rambut yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol positif minoksidil.

STABILITAS DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN PASTA GIGI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL 96% BONGGOL DAN KULIT BUAH NANAS (Ananas comosus (L) Merr.)

No.768 Sediaan pasta gigi dari kombinasi ekstrak etanol 96% bonggol dan kulit buah nanas (Ananas comusus (L.) Merr.) diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans (Nasrudin, 2019). Namun stabilitas sediaannya dalam penyimpanan belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri dan stabilitas fisik sediaan pasta gigi dari kombinasi ekstrak etanol 96% bonggol dan kulit buah nanas (2:1). Ekstrak etanol 96% bonggol dan kulit buah nanas diperoleh melalui metode maserasi dan pemekatan dengan rotary evaporator pada suhu 45oC. Ekstrak kental yang diperoleh diformulasikan kedalam sediaan pasta gigi dengan konsentrasi 40% kombinasi ekstrak bonggol dan kulit nanas (2:1). Uji stabilitas mutu fisik sediaan pasta gigi dilakukan melalui evaluasi sifat-sifat organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, pembentukan tinggi busa, dan aktivitas antibakteri yang terjadi selama penyimpanan pada suhu 40°C, 25°C, dan 4°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan pasta gigi memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans dan termasuk kedalam kategori kuat selama 5 minggu penyimpanan, dari uji stabilitas antibakteri terjadi penurunan zona hambat pada perlakuan suhu 4°C sebesar 10,41%, pada suhu 25°C sebesar 13,2% ,dan pada suhu 40°C sebesar 17%. Dari uji stabilitas sediaan pasta gigi menunjukkan sifat- sifat organoleptik, homogenitas, dan pH yang stabil pada ketiga suhu penyimpanan, Sedang viskositas tidak stabil karena terjadi peningkatan viskositas pada perlakuan suhu 4°C dan pembentukkan busa pada sediaan pasta gigi tidak stabil karena terjadi penurunan pada semua suhu penyimpanan.

EVALUASI KESESUAIAN TERAPI OBAT HIPERTENSI BERDASARKAN JOINT NATIONAL COMMITTEE VIII PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT TUGU IBU

No.767 Hipertensi adalah gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas normal yaitu 140/90 mmHg. Prevalensi hipertensi di Jawa Barat tahun 2018 sebanyak 39,6%. Hipertensi menempati urutan kelima dalam kasus penyakit tertinggi di Rumah Sakit Tugu Ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian terapi obat hipertensi berdasarkan Joint National Committee (JNC) VIII pada pasien hipertensi di Rumah Sakit Tugu Ibu. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode retrospektif. Data diperoleh dari rekam medis dengan kategori pasien yang rutin berobat selama 3 bulan yaitu Oktober - Desember 2019. Hasil penelitian dari total sampel sebanyak 88 pasien, paling banyak perempuan 51,1%, kelompok usia terbanyak berumur 56-65 tahun sebanyak 43,2%. Terapi yang paling banyak digunakan adalah terapi tunggal 72,7% dan 27,3% dengan terapi kombinasi. Obat yang paling banyak digunakan amlodipin 67,0%. Hasil evaluasi kesesuaian penggunaan obat hipertensi dan tercapainya tujuan terapi berdasarkan Joint National Committee (JNC) VIII sebanyak 76,1%. Hasil analisis statistik dengan chi-square terdapat hubungan antara kesesuaian terapi obat berdasarkan JNC VIII dengan tercapainya target tekanan darah dengan p value (0,000) <  (0,05).

EVALUASI PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN SEDIAAN FARMASI DI PUSKESMAS CIPAKU KECAMATAN BOGOR SELATAN

No.766 Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan pengamanan dengan cara menempatkan obat- obatan yang di terima pada tempat yang di nilai aman, di mana kegiatan penyimpanan di sini mencakup tiga factor yaitu pengaturan tata ruang dan penyusunan stok obat, pengamanan mutu obat, serta pencatatan stok obat. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui gambaran pengelolaan penyimpana obat dan gambaran pendistribusian obat di Puskesmas Cipaku Kecamatan Bogor Selatan. penelitian ini menggunakan metode form ceklist dengan pemantauan secara prosfektif, Hasil penelitian ini penyimpanan obat di Puskesmas Cipaku Kecamatan Bogor Selatan menggunakan metode FEFO, Alphabetis, terdapat 11 jenis bentuk sediaan diantaranya tablet, Kapsul, Infus, Serbuk, Ampul, Syrup, Vial, Tube, Kaplet, BMHP, Suppositoria, Sistem penyimpanan Floor Stock, penyimpanan obat sudah sesuai dengan Permenkes No. 74 Tahun 2016. Distribusi obat di Puskesmas Cipaku Bogor Selatan dilakukan dengan mendistribusikan obat ke Puskesmas Pembantu diantaranya Pustu Bojong Kerta dan Pustu Genteng. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penyimpanan obat di Puskesmas Cipaku Bogor Selatan menggunakan sistem alphabetis, FEFO dan berdasarkan bentuk sediaan, Pendistribusian obat dilakukan ke sub- sub unit Puskesmas Cipaku Bogor Selatan, Pustu Bojong Kerta dan Pustu Genteng.

ANALISIS BIAYA PENGOBATAN PASIEN PROLANIS KLINIK INSANI CITEUREUP PERIODE JULI-SEPTEMBER 2020

No.760 Prolanis adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara integrasi melibatkan peserta, Fasilitas kesehatan dan badan penyelenggaraan jaminan sosial (BPJS). Berdasarkan data dari pembiayaan penyakit kronis paska pensiun yang dikeluarkan BPJS kesehatan terbesar adalah biaya Hipertensi dan Diabetes mellitus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar biaya yang dikeluarkan oleh pasien prolanis Klinik Insani Citeurep, mengetahui sosiodemografi pasien dan terapi obat pasien prolanis. Penelitian dilakukan dengan metode deskripstif dengn mengambil data resep secara retrospektif pada bulan Juli-september 2020. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa profil usia pasien prolanis yang paling banyak adalah usia 45-61 tahun sebanyak 53%, Jenis Kelamin pada terbanyak terdapat pada perempuan sebanyak 83.3%, Untuk pendidikan terakhir paling banyak adalah tamatan SMA sebanyak 53.60% ,dan untuk Pekerjaan yang paling banyak adalah sebagai ibu rumah tangga sebanyak 83.3%. Profil obat terbanyak pada pasien hipertensi adalah golongan obat Beta Blocker yaitu Bisoprolol , untuk pasien diabetes golongan obat terbanyak adalah Biguanid yaitu metformin, untuk pasien CAD golongan obat tebanyak adalah Beta bloker yaitu bisoprolol , dan untuk pasien asam urat yang terbanyak adalah golongan obat xanthine oxidase yaitu allopurinol. Total biaya medik langsung pada bulan juli sebanyak Rp. 1.087.802, pada bulan Agustus Rp.730.955 sedangkan pada bulan September adalah sebanyak Rp.482.760 . Dan untuk total keseluruhannya biaya medik langsung pada pasien prolanis yaitu sebanyak Rp. Rp. 2.301.535 , Sedangkan untuk biaya medik tidak langsung pasien prolanis pada bulan Juli sebesar Rp.102.000, bulan Agustus Rp.85.000 dan pada bulan September yaitu Rp.80.000 dan untuk total biaya medik tidak langsung yaitu sebanyak Rp. 267.000