Sebanyak 343 item atau buku ditemukan

EVALUASI PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN SEDIAAN FARMASI DI PUSKESMAS CIPAKU KECAMATAN BOGOR SELATAN

No.766 Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan pengamanan dengan cara menempatkan obat- obatan yang di terima pada tempat yang di nilai aman, di mana kegiatan penyimpanan di sini mencakup tiga factor yaitu pengaturan tata ruang dan penyusunan stok obat, pengamanan mutu obat, serta pencatatan stok obat. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui gambaran pengelolaan penyimpana obat dan gambaran pendistribusian obat di Puskesmas Cipaku Kecamatan Bogor Selatan. penelitian ini menggunakan metode form ceklist dengan pemantauan secara prosfektif, Hasil penelitian ini penyimpanan obat di Puskesmas Cipaku Kecamatan Bogor Selatan menggunakan metode FEFO, Alphabetis, terdapat 11 jenis bentuk sediaan diantaranya tablet, Kapsul, Infus, Serbuk, Ampul, Syrup, Vial, Tube, Kaplet, BMHP, Suppositoria, Sistem penyimpanan Floor Stock, penyimpanan obat sudah sesuai dengan Permenkes No. 74 Tahun 2016. Distribusi obat di Puskesmas Cipaku Bogor Selatan dilakukan dengan mendistribusikan obat ke Puskesmas Pembantu diantaranya Pustu Bojong Kerta dan Pustu Genteng. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penyimpanan obat di Puskesmas Cipaku Bogor Selatan menggunakan sistem alphabetis, FEFO dan berdasarkan bentuk sediaan, Pendistribusian obat dilakukan ke sub- sub unit Puskesmas Cipaku Bogor Selatan, Pustu Bojong Kerta dan Pustu Genteng.

ANALISIS BIAYA PENGOBATAN PASIEN PROLANIS KLINIK INSANI CITEUREUP PERIODE JULI-SEPTEMBER 2020

No.760 Prolanis adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara integrasi melibatkan peserta, Fasilitas kesehatan dan badan penyelenggaraan jaminan sosial (BPJS). Berdasarkan data dari pembiayaan penyakit kronis paska pensiun yang dikeluarkan BPJS kesehatan terbesar adalah biaya Hipertensi dan Diabetes mellitus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar biaya yang dikeluarkan oleh pasien prolanis Klinik Insani Citeurep, mengetahui sosiodemografi pasien dan terapi obat pasien prolanis. Penelitian dilakukan dengan metode deskripstif dengn mengambil data resep secara retrospektif pada bulan Juli-september 2020. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa profil usia pasien prolanis yang paling banyak adalah usia 45-61 tahun sebanyak 53%, Jenis Kelamin pada terbanyak terdapat pada perempuan sebanyak 83.3%, Untuk pendidikan terakhir paling banyak adalah tamatan SMA sebanyak 53.60% ,dan untuk Pekerjaan yang paling banyak adalah sebagai ibu rumah tangga sebanyak 83.3%. Profil obat terbanyak pada pasien hipertensi adalah golongan obat Beta Blocker yaitu Bisoprolol , untuk pasien diabetes golongan obat terbanyak adalah Biguanid yaitu metformin, untuk pasien CAD golongan obat tebanyak adalah Beta bloker yaitu bisoprolol , dan untuk pasien asam urat yang terbanyak adalah golongan obat xanthine oxidase yaitu allopurinol. Total biaya medik langsung pada bulan juli sebanyak Rp. 1.087.802, pada bulan Agustus Rp.730.955 sedangkan pada bulan September adalah sebanyak Rp.482.760 . Dan untuk total keseluruhannya biaya medik langsung pada pasien prolanis yaitu sebanyak Rp. Rp. 2.301.535 , Sedangkan untuk biaya medik tidak langsung pasien prolanis pada bulan Juli sebesar Rp.102.000, bulan Agustus Rp.85.000 dan pada bulan September yaitu Rp.80.000 dan untuk total biaya medik tidak langsung yaitu sebanyak Rp. 267.000