ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN TERHADAP BEBAN KERJA DI DEPO RAWAT INAP INSTALASI FARMASI RSUD CIAWI

No.776 Seiring dengan adanya peningkatan jumlah resep yang dilayani di Depo Rawat Inap RSUD Ciawi, serta adanya peningkatan kasus Covid-19 yang semakin bertambah, mengakibatkan tenaga teknis kefarmasian mengalami kesulitan dalam memberikan pelayanan, karena jumlah pasien melonjak dalam waktu singkat. Beban kerja yang berlebih memicu kelelahan dan kurangnya konsentrasi pegawai dalam menjalankan pelayanan kefarmasian. Hal ini akan mengakibatkan penurunan mutu pelayanan di Depo Rawat Inap RSUD Ciawi serta meningkatnya angka medication errors. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kebutuhan tenaga teknis kefarmasian di Depo Rawat Inap RSUD Ciawi Berdasarkan beban kerjanya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan sampel seluruh aktifitas tenaga teknis kefarmasian. Teknik pengumpulan data diperoleh dari observasi work sampling. Data dianalisis menggunakan metode WISN (Workload Indicator Staffing Need). Hasil penelitian menunjukan aktifitas produktif langsung sebesar 65,05% dan kegiatan produktif tidak langsung sebesar 15,13% sehingga total Beban Kerja di Depo Rawat Inap RSUD Ciawi yaitu 80,18% dengan kategori tekanan beban kerja tinggi. Jumlah tenaga teknis kefarmasian saat ini 7 orang dengan perbandingan kenyataan dan kebutuhan (ratio) tenaga adalah 0,76 yang menunjukan jumlah kebutuhan tenaga teknis kefarmasian tidak sesuai dengan beban kerja dan membutuhkan 2 orang tenaga teknis kefarmasian agar pelayanan kefarmasian dapat berjalan dengan optimal