Sebanyak 2482 item atau buku ditemukan

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DIARE PEDIATRI RAWAT INAP DENGAN METODE GYSSENS DI RSUD CIAWI BOGOR

No. 844 Terapi antibiotik pada pasien diare Pediatri yang kurang tepat dapat menyebabkan resisten bakteri terhadap antibiotik.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketepatan penggunaan antibiotik pada pasien Pediatrikasus diare di Instalasi rawat inap RSUD Ciawi Bogor periode Januari-Desember 2019 berdasarkan metode Gyssens.Data diperoleh dari rekam medik, dengan metode retrospektif meliputi data sosiodemografi, antibiotik yang digunakan, dosis, frekuensi, lama pemberian antibiotik dan rute pemberian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien Pediatrimengalami kasus diare terbanyak adalah berjenis kelamin laki-laki (58%), kelompok umur terbanyak pasien 1-5 tahun (57%), antibiotik yang terbanyak digunakan yaitu Cefatoxime injeksi sebanyak (50%). Hasil evaluasi menggunakan metode Gyssenskesesuaian penggunaan antibiotik masuk ke dalam kategori 0 penggunaan antibiotik tepat sebanyak 33 (37%), kategori IIIA pemberian antibiotik terlalu lama sebanyak 8 (9%), kategori IIIB pemberian antibiotik terlalu singkat sebanyak 27 (30%), kategori IVA ada antibiotik lain yang lebih efektif sebanyak 11 (12%) dan kategori IVC terdapat alternatif antibiotik yang lebih murah sebanyak 11 (12%). Kata kunci : kesesuaian penggunaan antibiotik, antibiotik, diare, metode Gyssens

IDENTIFIKASI METABOLIT, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, DAN KARAKTERISTIK DARI YOGURT KACANG HIJAU (Vigna radiate L.)

No. 843 Pola hidup masyarakat kini lebih suka melakukan pencegahan dibanding mengobati, hal ini memengaruhi makanan dan minuman yang akan dikonsumsi, hendaknya memiliki manfaat bagi kesehatan terutama memiliki kandungan antioksidan. Radikal bebas penyebab penyakit degeneratif dapat ditangkal oleh antioksidan. Fermentasi sari kacang hijau sebagai upaya dalam peningkatan potensi sebagai pangan fungsional yang kaya akan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan, karakteristik, dan identifikasi metabolit dari yogurt kacang hijau. Diawali dengan pembuatan sari, peremajaan dan pembuatan stater, pembuatan yogurt kacang hijau dengan penambahan Lactobacillus casei Shirota strain 3% (A), L. acidophilus 3% (B), dan kombinasi (C). Hasil fermentasi dievaluasi karakteristik, pH, total asam, total BAL, aktivitas antioksidan, dan identifikasi metabolit sekunder. Yogurt sari kacang hijau yang difermentasi oleh bakteri Lactobacillus casei galur Shirota, Lactobacillus acidophilus, dan campurannya memiliki aktivitas antioksidan masing masing sebesar 63,12%, 87,28%, dan 81,59%. Aktivitas antioksidan yang tertinggi terdapat pada yogurt sari kedelai yang difermentasi oleh bakteri Lactobacillus acidophilus dengan nilai total bakteri asam laktat 2,0x1013 CFU/ml, nilai total asam laktat 0,59% dan nilai pH 4,1. Metabolit terkandung dalam yogurt sari kacang hijau tersebut adalah maltol (2-Etil-3-hidroksi-4-piranon) dan trigonellin (1- Methylpyridinium-3-carboxylate). Kata kunci: antioksidan, fermentasi, kacang hijau, Lactobacillus casei Shirota strain, Lactobacillus acidophilus

AKTIFITAS MINYAK ATSIRI KAYU MANIS (CINNAMOMUM BURMANII) SEBAGAI SEDIAAN LOSION ANTI NYAMUK

No. 842 Tanaman kayu manis (Cinnamomum burmannii) merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki kandungan sinamaldehid, sinamat, asam sinamat dan beberapa jenis senyawa minyak atsiri seperti trans sinamaldehid, sinamil asetat, eugenol, Lborneol, kariopilen oksida, β-kariopilen, Lbornil asetat, α-cubebene, αterpineol, terpinolen, dan α-thujene berkhasiat sebagai membunuh larva nyamuk Aedesaegypty (Budiarti et al., 2019). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah minyak atsiri minyak kayu manis yang diaplikasikan pada losion memiliki aktivitas sebagai antinyamuk. Simplisia kayu manis dimasukan kedalam alat destilasi uap untuk mendapatkan minyak atsiri, minyak atsiri dicampurkan kedalam bahan bahan pembuatan sediaan losion sebagai bahan zat anti nyamuk kemudian diformulasikan kedalam sediaan losion dengan variasi konsentrasi 1%, 3%, dan 5% dan dilakukan evaluasi. Pengujian losion anti nyamuk meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji viskositas, uji pH, uji daya sebar, uji iritasi, uji daya tolak nyamuk. Hasil menunjukkan pada formulasi ke 5% memberikan aktivitas yang efektif sebagai antinyamuk dengan daya tolak nyamuk sebesar 93,33% dan memenuhi persyaratan uji. Kata kunci : Anti nyamuk , Destilasi, Kayu manis (Cinnamomum burmannii), Losion, Minyak atsiri.

TINGKAT KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS TERHADAP PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS DI INSTALASI FARMASI RAWAT JALAN BMC MAYAPADA HOSPITAL BOGOR

No. 216 Penyakit TB paru merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tingkat kepatuhan pasien dalam meminum obat anti tuberkulosis secara teratur sampai tuntas dan patuh merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pengobatan TB paru. Faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan minum obat anti tuberkulosis pada penderita TB paru adalah adanya motivasi, dukungan keluarga, tingkat pendidikan serta pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan minum obat anti tuberkulosis pada pasien TB paru dewasa rawat jalan di Rumah Sakit BMC Mayapada Bogor. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif. Sampel yang digunakan dalam penelitian sebesar 77 responden. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang sudah tervalidasi yang dibuat berdasarkan MMAS-8 (Morisky Medication Adherence Scale). Hasil dari penelitian ini menunjukan sebanyak 43 responden (56%) berjenis kelamin pria, dengan kategori kelompok usia 26-35 tahun (dewasa awal) sebanyak 53 responden (69%), tingkat pendidikan formal terakhir mayoritas pada jenjang perguruan tinggi (S1) sebanyak 35 responden (49%), dan sebagian besar responden bekerja sebagai Wiraswasta sebanyak 25 responden (32%) dan didapat hasil sebesar 69 responden (90%) memiliki tingkat kepatuhan tinggi, 6 responden (8%) memiliki tingkat kepatuhan sedang, dan 2 responden (2%) memiliki tingkat kepatuhan rendah. Kesimpulan dari tingkat kepatuhan minum obat anti tuberkulosis pada pasien TB paru dewasa rawat jalan di BMC Mayapada Hospital Bogor dengan nilai diatas adalah sebesar 69 responden (90%) memiliki tingkat kepatuhan tinggi. Kata Kunci : Kepatuhan, Tuberkulosis (TB Paru), MMAS-8 (Morisky Medication Adherence Scale), Obat Anti Tuberkulosis Paru.

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN APOTEK KIMIA FARMA NO. 8 KOTA SUKABUMI

No. 214 Apotek Kimia Fama No 8 Kota Sukabumi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptip asosiatif. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer berupa kuesioner yang disebar kepada responden dengan selang waktu selama tiga bulan, periode Maret – Mei 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang membeli resep obat - obatan di Apotek Kimia Farma No. 8 Sukabumi dalam kurun waktu selama tiga bulan (90 Hari), dimulai pada Maret sampai dengan Mei 2021 dengan banyaj sampel berjumlah 92 orang. Berdasarkan hasil penelitian Secara keseluruhan tanggapan responden mengenai kualitas pelayanan memperoleh skor sebesar 76.28% yang berada pada kategori Baik

PENGARUH PIO MENGGUNAKAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN ANTIBIOTIK DI APOTEK BUNDA LUBNA

No. 213 Antibiotik.adalah.zat-zat kimia.yang.dihasilkan.oleh fungi dan bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau memperlambat.pertumbuhan.kuman. PIO (Pelayanan.Informasi.Obat) merupakan informasi mengenai obat termasuk obat resep, obat.bebas dan.herbal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh PIO menggunakan leaflet terhadap pengetahuan antibiotik di Apotek Bunda Lubna. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental menggunakan design cross sectional dengan data prospektif. Dengan jumlah populasi 500 orang dan sampel sebanyak 84 responden yang diperoleh dengan teknik purposive sampling yang berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian ini menurut sosiodemografi berdasarkan jenis kelamin presentasenya adalah Perempuan 68%, berdasarkan usia 26-35 tahun (Dewasa Awal) 32%, berdasarkan pendidikan adalah SMA/SMK 60%, berdasarkan pekerjaan adalah karyawan 53% dan berdasarkan riwayat antibiotik satu bulan terakhir Amoxicillin 36% Tingkat pengetahuan antibiotik diukur menggunakan kuesioner pengetahuan yang diuji sebelum PIO dan sesudah PIO (pre-test dan post-tes) selanjutnya diuji dengan uji t berpasangan untuk tes data. Hasil kuesioner terhadap pengetahuan antibiotik sebelum PIO (pre-test) adalah Baik 2%, Cukup 67%, Kurang 31% . Sedangkan sesudah PIO (post-test) pengetahuan kategori Baik 74%, Cukup 26%. Sesudah dilakukan uji t berpasangan adalah terdapat pengaruh PIO dengan pengetahuan antibiotik sesudah PIO dengan nilai t tabel 1,974 < dari t hitung 21,813 dengan nilai p-value (sign 0,000 < 0,05). Kata kunci : PIO (Pelayanan Informasi Obat), Leaflet, Pengetahuan Antibiotik

LAPORAN TUGAS AKHIR EVALUASI WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT MITRA KELUARGA CIBUBUR

No. 212 Waktu tunggu pelayanan obat rawat jalan merupakan standar mutu pelayanan kefarmasian, yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk pelayanan resep obat rawat jalan racikan dan bukan racikan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Observasional dengan teknik pengumpulan data secara Retrospektif. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata waktu tunggu obat rawat jalan racikan di Rs.Mitra Keluarga cibubur adalah 55 menit 53 detik, sedangkan untuk obat bukan racikan rawat jalan adalah 11 menit 21 detik. Dari data yang di dapat, dapat disimpulkan bahwa bila berdasarkan Kepmenkes maka waktu tunggu pelayanan rawat jalan memenuhi standar pelayanan minimal Kepmenkes. Apa bila berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Rumah sakit maka waktu tunggu obat rawat jalan tidak memenuhi standar pelayanan minimal Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur. Kata kunci : Waktu tunggu, Resep obat, Rawat jalan, Instalasi Farmasi

EVALUASI PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT DI RUMAH SAKIT TRIMITRA CIBINONG

No. 211 Obat High2Alert adalah2obat yang perlu diwaspadai2karena sering menyebabkan2terjadi2kesalahan atau kesalahan serius2(Sentinel Event) dan obat yang beresiko tinggi2menyebabkan Reaksi Obat yang Tidak2Diinginkan (ROTD). Penyimpanan adalah bagian dari sistem manajemen obat2yang meliputi penandaan label High Alert pada kemasan primer dan sekunder obat-obat High2Alert, penandaan label2Double Check pada kemasan2primer dan sekunder2obat-obat High2Alert, penandaan label2LASA pada wadah penyimpanan obat LASA, penyimpanan obat LASA diselingi dengan dua sediaan obat dan menyimpan sesuai suhu dan penempatan perbekalan farmasi. Tujuan2penelitian ini2untuk menggambarkan tujuan penyimpanan2obat High2Alert2di Rumah Sakit Trimitra Cibinong Kabupaten Bogor. Metode penelitian ini dilakukan dengan survei terhadap kelompok obat High Alert kemudian dilakukan Cross Chek terhadap lembar check list, dideskripsikan kemudian diambil kesimpulan. Persentase kesesuaian pada Trolley Emergency IGD, Trolley Emergency HCU dan Trolley Emergency OK didapatkan persentase sebesar 14,28% dengan kategori kurang baik dan persentase kesesuaian penyimpanan pada Apotik Instalasi Farmasi sebesar 52,45% dengan kategori cukup baik. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan rata-rata persentase kesesuaian penyimpanan obat High Alert di Rumah Sakit Trimitra Cibinong sebesar 23,825 dengan kategori kurang baik atau tidak2sesuai dengan2Standar Prosedur Operasional2(SPO) Rumah Sakit Trimitra, selanjutnya tenaga kesehatan harus lebih waspada terhadap penyimpanan2obat High2Alert. Kata kunci : Penyimpanan2obat High2Alert, Rumah Sakit

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK KIMIA FARMA 50 BOGOR

No. 210 Kualitas pelayanan apotek sangat berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Pelanggan yang puas berdampak terhadap minat pelanggan untuk kembali ke apotek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasaan pasien terhadap pelayanan di Apotek Kimia Farma No 50 Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian observasional pada 92 pasien dengan menggunakan metode purposive sampling. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner lima dimensi kualitas pelayanan farmasi dalam menentukan kepuasan pasien yang terdiri dari bukti fisik atau bukti langsung, keandalan, daya tanggap, empati, dan jaminan. Hasil penelitian menujukkan pasien merasa sangat puas (89.5%) dengan kategori bukti fisik atau bukti langsung sebesar 90% dan empati 90% terhadap pelayanan petugas Apotek Kimia Farma No 50 Bogor. Kata Kunci : Kualitas pelayanan, kepuasaan pasien.