No. 207 Swamedikasi merupakan proses pengobatan yang dilakukan sendiri oleh
seseorang mulai dari pengenalan keluhan/gejala sampai pada pemilihan dan
penggunaan obat. Dasar hukum swamedikasi adalah peraturan Menteri Kesehatan
No. 919 Menkes/Per/X/1993. Praktik swamedikasi umumnya dilakukan oleh
masyarakat untuk mengatasi penyakit–penyakit yang tidak tergolong parah seperti
diare. Di wilayah kabupaten Bogor, diare masuk dalam urutan kedua yang
menyebabkan angka kematian pada anak balita. Masih banyak orang tua yang
menganggap diare adalah penyakit ringan dan dapat diobati dengan
mudah.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pengetahuan
masyarakat khususnya pada orangtua dalam melakukan swamedikasi diare pada
anak usia 1-5 tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan
pendekatan deskriptif observatif. Pengambilan sampel dari populasi menggunakan
teknik purposive sampling dengan rumus Slovin. Analisis data menggunakan
analisis univariat dengan program SPSS. Hasil penelitian umur responden
terbanyak melakukan swamedikasi 26-35 tahun yaitu 53 orang (55%). Jenis kelamin
terbanyak ialah perempuan 84 orang (88%) dengan latar pendidikan terbanyak
perguruan tinggi 73 orang (76%) mayoritasterbanyak ialah karyawan yaitu 75 orang
(78%) dengan penghasilan berkisar >4.217.206 sebanyak 73 orang (76%) dan
masyarakat yang memiliki anak < 2 tahun sebanyak 64 orang (67%) dan 87
responden (91%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang diare.
Kata kunci: Pengetahuan Orang Tua, Swamedikasi, Diare.
No.144 Swamedikasi menggunakan obat tradisional merupakan salah satu upaya
masyarakat dalam mengobati segala keluhan pada diri sendiri menggunakan
produk atau bahan yang berasal dari alam dan telah digunakan berdasarkan
pengalaman atau secara turun temurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran karakteristik dan gambaran swamedikasi penggunaan obat tradisional
pada masyarakat RT. 01 RW. 11 Kelurahan Cilangkap Kecamatan Tapos Kota
Depok. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel yang
diambil sebanyak 164 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi
pada masyarakat RT. 01 RW. 11 Kelurahan Cilangkap Kecamatan Tapos Kota
Depok periode Februari-Juni 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
responden terbanyak usia 46-55 tahun sebesar 30,49%, jenis kelamin terbanyak
laki-laki sebesar 70,12%, pendidikan terakhir terbanyak SMA sebesar 58,54% dan
mayoritas masyarakat terbanyak sebagai wiraswasta sebesar 43,29%. Masyarakat
memiliki intensitas yang sering sebesar 39,63% dalam swamedikasi obat
tradisional, alasan terbanyak masyarakat menggunakan obat tradisional karena
hemat biaya sebesar 38,41%, jenis penyakit yang biasa diobati adalah batuk
sebesar 36,59%, obat yang biasa digunakan adalah rebusan jahe sebesar 35,98%,
masyarakat banyak mendapatkan sumber informasi penggunaan obat tradisional
tersebut dari orang lain sebesar 42,07%, masyarakat biasanya mendapatkan obat
atau bahan obat dari warung sebesar 48,78% dan masyarakat banyak
menggunakan obat tradisional dalam bentuk sediaan cair sebesar 63,41%
No.142 Pandemi Covid-19 telah melanda Indonesia semenjak awal tahun 2020
sesuai Keppres Nomor 20 Tahun 2020. Dampaknya dirasakan oleh berbagai
bidang tidak terkecuali pada bidang kefarmasian yaitu pelayanan kefarmasian
puskesmas sempur kota bogor. Sebagai bagian dari algorimerasi Jabotabek yang
merupakan episentrum Covid-19. Pemerintah menggunakan berbagai cara untuk
menekan jumlah kasus Covid-19 yaitu dengan kebijakan Work From Home
(WFH). Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan
deskriptif menggunakan analis kuantitatif. Populasi yaitu selama 2 bulan sebanyak
2,950 pasien yang berobat dipuskesmas dengan resep racikan dan non racikan,
teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sejumlah 150
responden metode dalam mengumpulkan data menggunakan kuesioner pada bulan
Febuari sampai april 2021. Penelitian dilakukan ketika pandemi Covid-19
Berlangsung sehingga peneliti tetap mematuhi protokol pencegahan Covid-19.
Hasil pada penelitian ini memperlihatkan persentase paling besar yaitu jenis
kelamin perempuan sebesar 79%, berusia 26 sampai 45 tahun sebesar 51%,
berpendidikan SMA/K sebesar 45%, dan pekerjaan sebagian ibu rumah tangga
sebesar 53%. IMS terhadap persepsi kualitas pelayanan kefarmasian yaitu 95
dengan mutu pelayanan dan kinerja unit pelaksanaan kefarmasian yang sangat
baik di puskesmas sempur kota bogor