No. 961 Diabetes melitus adalah penyakit metabolik akibat tingginya kadar glukosa
dalam darah. Salah satu pengobatan yang digunakan untuk mengobati penyakit
diabetes melitus adalah dengan menghambat aktivitas enzim α-glukosidase. Daun
yakon (Smallanthus sonchifolius) secara ilmiah memiliki berbagai khasiat dan salah
satunya sebagai antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas
penghambatan enzim α-glukosidase ekstrak dan fraksi etil asetat daun yakon.
Ekstrak etil asetat daun yakon diperoleh dari hasil partisi ekstrak etanol 96 %
menggunakan etil asetat dan air kemudian diuji aktivitas hingga memperoleh nilai
IC50. Setelah itu dilakukan pemisahan dengan metode KLT dan kromatografi
kolom. Ekstrak etil asetat dilakukan metode kromatografi kolom pertama dengan
eluen n-hexan : etil asetat secara gradien (10:1-1:1) kemudian di uji aktivitas hingga
diperoleh nilai IC50. Hasil dari fraksinasi kolom pertama diuji kembali dengan KLT
dan kromatografi kolom kedua dengan eluen n-hexan : etil asetat secara isokratik
(5:1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun yakon memiliki
aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase dengan nilai IC50 47,63 ppm. Pada
kromatografi kolom kedua fraksi etil asetat daun yakon F- 6.5 merupakan fraksi
terbaik dengan nilai IC50 42,89 ppm. Aktivitas akarbosa dalam menghambat enzim
α-glukosidase memiliki nilai IC50 19,22 ppm.Kesimpulan penelitian ini adalah
fraksi etil asetat memiliki aktivitas lebih baik dari ekstrak etil dalam menghambat
enzim enzim α-glukosidase.
Kata kunci: Antidiabetes , Enzim α-glukosidase , Smallanthus sonchifolius, Yakon
No. 960 Congestive Heart Failure (CHF) atau sering dikenal sebagai gagal jantung
adalah sindrom yang ditandai dengan sesak napas, dispnea saat aktifitas fisik,
dispnea nokturnal paroksimal, ortopnea, dan edema perifer. Gagal jantung
biasanya disebabkan oleh kelainan sekunder dari abnormalitas struktur jantung
atau fungsi yang merusak kemampuan ventrikel kiri untuk mengisi atau
mengeluarkan darah. Sedangkan hipertensi merupakan penyakit tidak menular
yang menjadi salah satu penyebab utama kematian prematur di dunia. Organisasi
kesehatan dunia World Health Organization (WHO) mengestimasikan saat ini
prevalensi hipertensi secara global sebesar 22% dari total penduduk dunia..
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kombinasi Obat antihipertensi yang
paling sesuai terhadap tekanan darah pasien CHF dan mengetahui golongan serta
jenis obat yang paling banyak di gunakan di Rumah Sakit X di Kota Bogor.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional dengan metode
pengambilan sampel adalah metode Purposive Sampling. Pasien yang menderita
penyakit CHF dengan kelompok jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki
sebanyak 62 pasien (58%). Pasien CHF yang diberikan obat antihipertensi di usia
≥ 60 tahun sebanyak 73 pasein yang terapinya berhasil mencapai target. Golongan
Obat antihipetensi yang paling banyak di gunakan adalah kombinasi Dua Diuretik
+ ARB dengan jumlah pasien sebanyak 8 orang. Kemudian Hasil Evaluasi
penggunaan obat antihipertensi yang paling banyak di gunakan pada penderita
CHF adalah kombinasi obat Furosemid 40mg, Spironolactone 25mg dan Ramipril
5mg sebanyak 7 pasien.
Kata kunci : Evaluasi, Hipertensi, CHF.
No. 959 Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis virus yang menyerang atau
menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh
manusia. Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala yang
timbul karena turunya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi HIV.
Banyaknya angka pada penyakit HIV/AIDS di Indonesia khususnya Jawa barat
menduduki peringkat kedua pada masalah HIV/AIDS. Tujuan utama pada
pemberian antiretroviral (ARV) adalah untuk menekan jumlah Viral load. Tujuan
penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan
minum obat antiretroviral (ARV) pada pasien HIV/AIDS RSUD Sekarwangi.
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif observasional dengan
pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling dengan jumlah responden 60 sampel. Pengumpulan data menggunakan
instrumen kuesioner. Analis data menggunakan analisa univariat dan bivariat
dengan uji Chi-square. Pada uji univariat gambaran karakteristik usia responden
diperoleh sebanyak 50% yaitu usia dewasa awal (26-35 tahun). Persentase jenis
kelamin responden paling banyak adalah laki-laki sebanyak 75%. Pada uji
univariat dukungan keluarga paling tinggi diberikan adalah dukungan
instrumental baik sebanyak 83.33%. Sedangkan kepatuhan pada pasien
HIV/AIDS RSUD Sekarwangi tergolong tinggi yaitu sebesar 90%. Hasil
penelitian menunjukan tidak terdapat hubungan signifikan antara hubungan
dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan dukungan
penghargaan terhadap kepatuhan minum obat antiretroviral (ARV) pada pasien
HIV/AIDS RSUD Sekarwangi dengan nilai p-value > 0,05.
Kata kunci: Dukungan Keluarga, Kepatuhan Minum Obat ARV, HIV/AIDS