Sebanyak 355 item atau buku ditemukan

EVALUASI PEMBERIAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PRA OPERASI PADA PASIEN RAWAT INAP POST SECTIO CAESAREA DI RSIA PASUTRI BOGOR

No. 857 Section Caesarea merupakan proses persalinan yang memiliki risiko infeksi lebih besar yaitu 5-20 kali lipat dibandingkan persalinan secara normal. Risiko infeksi ini bisa diturunkan melalui penggunaan antibiotik profilaksis, dengan tujuan mengurangi insiden infeksi luka operasi paska bedah. Penelitian ini dilaksanakan demi mengetahui gambaran sosiodemografi pasien, gambaran penggunaan antibiotik profilaksis berdasar pada empat parameter tepat, yaitu tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, dan tepat waktu pemberian. Empat parameter tersebut merupakan acuan para rumah sakit yang tertuang di dalam SOP tindakan. Parameter tersebut wajib dilakukan untuk menghindari adanya infeksi luka operasi. Penelitian ini termasuk studi deskriptif melalui penggunaan data sekunder, dimana berasal dari rekam medik pasien yang melaksanakan sectio caesar di RSIA Pasutri Bogor periode April-Mei 2020. Hasil penelitian menunjukan dari 133 data rekam medis, profil pasien bedah section caesarea di RSIA Pasutri Bogor pada bulan April-Mei 2020 berdasarkan data sosiodemografi usia diperoleh data terbanyak usia 26-36 tahun 71 pasien (53,4%), Berdasarkan indikasi medis terbanyak yaitu riwayat bekas 70 pasien (52,63%) dan Ketuban Pecah Dini (KPD) 20 pasien (15,4%). Penggunaan antibiotik ceftriaxon 130 Pasien (97,74%) cefotaxime 3 pasien (2,26%.). Hasil evaluasi penggunaan antibiotik profilaksis adalah tepat pasien (100%), tepat dosis (0%), tepat obat (0%), serta tepat waktu pemberian (95,49%). Kata kunci : Pasien, Parameter Ketepatan, Evaluasi Penggunaan Obat

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TERHADAP DAPATKAN, GUNAKAN, SIMPAN DAN BUANG (DAGUSIBU) OBAT GOLONGAN ANALGETIK DI APOTEK SENTOSA DEPOK

No. 855 Pengetahuan pasien mengenai Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang Obat (DAGUSIBU) obat golongan analgetik masih banyak pasien yang tidak memahami mengenai penggunaan obat yang tepat, sehingga hal ini dapat menyebabkan timbulnya efek samping yang tidak diinginkan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sosiodemografi pasien di Apotek Sentosa Depok, mengetahui bagaimana cara pasien dalam mendapatkan obat, menggunakan obat, menyimpan obat, dan membuang obat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis frequency dengan SPSS versi 26. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cross-sectional dengan teknik purposive sampling. Dengan mengisi kuisioner menggunakan 80 responden dan 20 pernyataan dinyatakan valid setelah diuji validasi menggunakan SPSS. Dari data yang diperoleh menunjukkan lebih banyak responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 66,25% dengan usia dewasa awal (25-35 tahun) sebanyak 42,5%, pendidkan terakhir terbanyak yaitu perguruan tinggi sebanyak 35% dan memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak 43,8%. Gambaran tingkat pengetahuan menunjukkan rata-rata tingkat DAGUSIBU pasien yaitu cara mendapatkan obat masuk dalam katagori baik sebesar 78,75%, cara menggunakaan obat masuk dalam katagori cukup dengan presentase 64,375% , cara menyimpan obat masuk dalam katagori cukup dengan presentase 60% dan cara membuang obat masuk dalam katagori cukup dengan presentasi

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN MUTU KOMBUCHA KOMBINASI DAUN JAMBU MAWAR (Syzygium jambos (L.) Alston) DAN DAUN JAMBU BOL (Syzygium malaccense (L.) Merr. & L.M. Perry)

No. 854 Kombucha adalah minuman fermentasi larutan teh dan gula oleh SCOBY (Symbiotic culture of bacteria and yeast) yang bermanfaat sebagai antioksidan. Daun jambu mawar dan daun jambu bol merupakan tanaman yang berpotensi sebagai antioksidan yang dapat dibuat menjadi minuman kesehatan teh kombucha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder, aktivitas antioksidan serta evaluasi sediaan kombucha kombinasi daun jambu mawar dan daun jambu bol. Kombucha daun jambu mawar dan daun jambu bol dibuat dengan perbandingan konsentrasi yang berbeda dengan perbandingan 1:3, 1:5, dan 5:1. Kombucha yang diperoleh dilakukan uji fitokimia, uji organoleptik, uji pH, uji kadar total asam titrasi, dan aktivitas antioksidan. Kombucha kombinasi daun jambu mawar dan daun jambu bol mengandung flavonoid, saponin dan tanin. Kombucha kombinasi daun jambu mawar dan daun jambu bol memiliki kisaran pH 2,8 - 3,0 dan kisaran total asam 1,06 – 1,28%. Aktivitas peredaman radikal bebas DPPH memiliki kisaran inhibisi 76,00% - 84,04%. Aktivitas inhibisi DPPH tertinggi pada kombucha kombinasi daun jambu mawar dan daun jambu bol dengan perbandingan 1:3. Oleh karena itu, kombucha kombinasi daun jambu mawar dan daun jambu bol berpotensi sebagai antioksidan. Kata kunci: Antioksidan, Daun Jambu Mawar, Daun Jambu Bol, Kombucha

EVALUASI KESESUAIAN PERESEPAN DOKTER PADA PASIEN RAWAT JALAN DENGAN FORMULARIUM DI RUMAH SAKIT MEDIKA DRAMAGA BOGOR

No. 853 Formularium Rumah Sakit merupakan daftar obat dan kebijakan penggunaan obat yang disepakati staf medis, disusun oleh Komite/Tim Farmasi dan Terapi dan ditetapkan oleh direktur/kepala rumah sakit.Peneliti membandingkan list daftar obat dengan formularium rumah sakit ternyata terdapat nama obat pada list tetapi tidak terdaftar pada formularium untuk itu peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai evaluasi kesesuaian peresepan dokter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan kesesuaian resep pasien umum rawat jalan dengan Formularium Rumah Sakit Medika Dramaga periode bulan Juli sampai September 2019. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data resep meliputi nama pasien, kelas terapi, nama obat, umur pasien, jenis kelamin nama dokter secara retrospektif pada periode Bulan Juli sampai Bulan September 2019. Hasil penelitian menujukan bahwa pasien rawat jalan dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 54%, perempuan 46% dengan rentang umur balita 12%, kanak-kanak 11%, remaja awal 1%, remaja akhir 11%, dewasa awal 22%, dewasa akhir 19%, lansia awal 15%, lansia akhir 9%, manula 0%. Sebanyak 91 resep terdapat persentase kesesuaian berdasarkan resep sebesar 84% dengan Persentase kesesuaian berdasarkan item obat sebesar 88%, persentase obat Generik sesuai formularium sebesar 98% dan Non Generik sesuai formularium sebesar 80%, kesesuaian berdasarkan poliklinik tertinggi pada poli orthopedi 100% dan poli bedah 100%, kesesuaian berdasarkan kelas terapi yang terbanyak yaitu antasida dan antiulkus sebesar 19%. Kata kunci: formularium, rumah sakit, poliklinik

ANALISIS KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN JANTUNG PADA KELOMPOK YANG DIBERI PIO DAN KELOMPOK YANG TIDAK DIBERI PIO DI RAWAT JALAN RSUD PALABUHANRATU

No. 851 Pemberian informasi obat (PIO) merupakan hal yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit, karena dengan pemberian informasi obat yang baik akan menentukan kepatuhan pasien. Kepatuhan pasien jantung dalam penggunaan obat merupakan salah satu aspek penting dalam penanganan penyakit jantung. Penyakit jantung memasuki kategori 5 besar penyakit yang terbanyak jumlah kunjungannya di Rumah Sakit Umum Daerah Palabuhanratu.Tujuan penelitian ini untuk mengetahuiperbandingan kepatuhan pasien penyakit jantung pada kelompok yang diberi pemberian informasi obat dan tidak diberi pemberian informasi obat di RSUD Palabuhanratu. Desain penelitian yang digunakan adalahquasi eksperimentaldengan rancangan cross sectional dengan pengambilan data primer secara purposive samplinguntuk mengetahui kepatuhan minum obat pasien penyakit jantung pada kelompok yang diberi PIO dan kelompok yang tidak diberi PIO mengunakan MMAS-8 dan lembar checklist. Hasil penelitian menunjukan kepatuhan pasien dengan pemberian informasi obat, sebanyak 56,4% kepatuhan rendah, sebanyak 20,5% kepatuhan sedang, sebanyak 23,1% kepatuhan tinggi dan kepatuhan pasien tanpa pemberian informasi obat sebanyak 71,8% kepatuhan rendah, sebanyak 25,6% kepatuhan sedang, sebanyak 2,6%kepatuhan tinggi. Terdapat perbadingan signifikan kepatuhan minum obat pasien penyakit jantung antara kelompok yang diberi PIO dan kelompok yang tidak diberi PIO dengan nilai signifikansi Uji Mann Whitney 0,001< 0,05. Kata kunci: Pemberian Informasi Obat, Kepatuhan, Penderita Penyakit Jantung.

EKSTRAKSI DAN FORMULASI SEDIAAN EMULSI MINYAK IKAN SIDAT (Anguilla bicolor) DARI PT LAJU BANYU SEMESTA SIDAT LABAS BOGOR

No. 850 Minyak ikan sidat merupakan produk industri bernutrisi tinggi yang bermanfaat bagi kesehatan. Minyak ikan lebih mudah sebagai sediaan emulsi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan rendemen dan kandungan ekstrak minyak ikan sidat (MIS) hasil ekstraksi metode steam dan pemanggangan, menentukan standar kualitas minyak ikan sidat dan mendapatkan formula emulsi dengan mutu fisik yang baik. Kandungan asam lemak MIS dianalisa menggunakan gas chromatography mass spectrometry (GC-MS). Selanjutnya terhadap ekstrak dengan kandungan asam lemak tertinggi dilakukan pemurnian dan penentuan bilangan peroksida dan kadar free fatty acid (FFA). Hasil penelitian menunjukan bahwa rendemen ekstrak MIS metode steam lebih banyak (0,39%) daripada metode pemanggangan (0,19%). Persentase asam palmitat dengan metode steam 19,44% dan metode pemanggangan 16,78%. Persentase asam oleat dengan metode steam 35,72% dan metode pemanggangan 34,89%. Berat jenis minyak ikan sidat sebesar 0,92g/ml. Minyak ikan sidat memenuhi standar mutu IFOS dengan nilai bilangan peroksida 0,22 mEq/kg dan nilai FFA sebesar 1,33 mgKOH/gram. Emulsi minyak ikan sidat termasuk tipe emulsi minyak dalam air. Pengukuran pH dan viskositas emulsi minyak ikan sidat mengalami kenaikan dan penurunan. Hasil pengukuran pH emulsi diuji dengan metode Kruskal Walis dengan nilai p-value < 0,05 dan uji lanjut Dunn-Bonferoni diperoleh bahwa formula 3 memberikan pH yang berbeda nyata dengan formula 1 dan 2 dengan nilai 5,14 ± 0,28. Berdasarkan uji perbedaan pada uji viskositas diuji dengan metode Anova diperoleh perbedaan yang signifikan formula terhadap viskositas dengan nilai p-value < 0,05 dan uji lanjut Tukey diperoleh bahwa formula 2 dan formula 3 memberikan viskositas yang tidak berbeda nyata dengan nilai 7.458,33 ± 3476,54. Emulsi minyak ikan sidat termasuk rheologi tipe pseudoplastis. Hasil uji hedonik menggunakan uji Friedman dan uji lanjut Dunn- Bonferoni menunjukan bahwa emulsi formula 3 disukai oleh panelis. Kata Kunci : asam lemak, emulsi, ikan sidat, minyak ikan dan stabilitas.

STANDARISASI FRAKSI AIR DARI EKSTRAK ETANOL 96% DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp.)

No. 848 Daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp).) memiliki manfaat sebagai antidiabetes, antikolesterol, antihipertensi, dan antidiare. Penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas pada fraksi air dari ekstrak etanol 96% daun salam, meliputi parameter spesifik, parameter non spesifik, dan kandungan kimia ekstrak berdasarkan aturan BPOM dan Farmakope Herbal Indonesia. Fraksi air daun salam diperoleh dengan metode maserasi menggunakan etanol 96% kemudian dipartisi menggunakan etil asetat dan air, fraksi air daun salam dilakukan pengujian parameter spesifik, parameter non spesifik, dan kandungan kimia ekstrak. Hasil penelitian yang diperoleh pada fraksi air daun salam berbentuk kental, warna coklat kehitaman, bau yang khas dan berbentuk kental, kadar sari larut air 72,3%, kadar sari larut etanol 65,5%, kadar air 20,7%, bobot jenis 1,0411 g/mL, kadar abu total 1,75%, kadar abu yang tidak larut asam 0,25%, kadar abu larut air 99,75%, tidak tercemar logam Cd dan Hg, logam Pb 0,14 ppm, pada cemaran mikroba ALT sebesar 6,5×101 cfu/gram, kapang 1×101 dan khamir < 10 cfu/gram, kadar total fenol 212,14 mg GAE/ gram, kadar total flavonoid 160 mg/QE/gram. Fraksi air dari ekstrak etanol 96% daun salam perlu dilakukan standarisasi lebih spesifik dan teliti agar diperoleh hasil yang sesuai standar. Kata kunci : Syzygium polyanthum, Fraksi air, Standarisasi, Kadar total fenol dan flavonoid

HUBUNGAN FAKTOR – FAKTOR PREFERENSI CUSTOMER DALAM MEMILIH OBAT TRADISIONAL DAN OBAT SINTETIK DI APOTEK DAMAI DEPOK

No. 846 Preferensi adalah proses seseorang dalam memilih informasi atau sesuatu hal yang lebih disukai oleh konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor preferensi serta hubungan dalam pemilihan obat tradisional dan obat sintetik di Apotek Damai Depok periode Juli – Agustus 2021. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif. Pendekatan dilakukan dengan metode penelitian survey menggunakan kuesioner pada 95 responden untuk mendapatkan data. Data Bivariat yang diperoleh dianalisa uji perbandingan yaitu uji Chi Square untuk mengetahui hubungan preferensi customer dalam memilih obat dengan tampilan diagram dan persentase. Hasil penelitian menunjukan gambaran sosiodemografi customer Apotek Damai terbanyak terdapat pada usia Remaja Akhir ( 34,80% ), berjenis kelamin perempuan ( 76% ) dengan suku jawa ( 42,10%) dan betawi ( 37,9% ) dengan pendidikan menengah dan berstatus sudah menikah (64,3%). Pemilihan obat terbanyak terdapat pada kelompok obat sintetik (68,40%) dengan faktor psikologi sebagai faktor preferensi mendapat nilai setuju terbanyak ( 90%). Pada faktor sosiodemografi pekerjaan customer memiliki hubungan dalam pemilihan obat dengan hasil chi square nilai signifikansi < 0,05% serta pada faktor budaya dan psikologi juga memiliki hubungan dalam pemilihan obat dengan hasil chi square nilai signifikansi < 0,05% tetapi faktor sosial tidak memiliki hubungan dalam pemilihan obat dengan hasil chi square nilai signifikansi > 0,05%. Kata Kunci : Preferensi, Obat Tradisional, Obat Sintetik

AKTIFITAS MINYAK ATSIRI KAYU MANIS (CINNAMOMUM BURMANII) SEBAGAI SEDIAAN LOSION ANTI NYAMUK

No. 842 Tanaman kayu manis (Cinnamomum burmannii) merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki kandungan sinamaldehid, sinamat, asam sinamat dan beberapa jenis senyawa minyak atsiri seperti trans sinamaldehid, sinamil asetat, eugenol, Lborneol, kariopilen oksida, β-kariopilen, Lbornil asetat, α-cubebene, αterpineol, terpinolen, dan α-thujene berkhasiat sebagai membunuh larva nyamuk Aedesaegypty (Budiarti et al., 2019). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah minyak atsiri minyak kayu manis yang diaplikasikan pada losion memiliki aktivitas sebagai antinyamuk. Simplisia kayu manis dimasukan kedalam alat destilasi uap untuk mendapatkan minyak atsiri, minyak atsiri dicampurkan kedalam bahan bahan pembuatan sediaan losion sebagai bahan zat anti nyamuk kemudian diformulasikan kedalam sediaan losion dengan variasi konsentrasi 1%, 3%, dan 5% dan dilakukan evaluasi. Pengujian losion anti nyamuk meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji viskositas, uji pH, uji daya sebar, uji iritasi, uji daya tolak nyamuk. Hasil menunjukkan pada formulasi ke 5% memberikan aktivitas yang efektif sebagai antinyamuk dengan daya tolak nyamuk sebesar 93,33% dan memenuhi persyaratan uji. Kata kunci : Anti nyamuk , Destilasi, Kayu manis (Cinnamomum burmannii), Losion, Minyak atsiri.