Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi ( Journal of Management and Pharmacy Practice) Volume 11 No. 2 Juni 2021
Lemari Referensi
- Agung Endro Nugroho,
- Edisi : Volume 11 No. 2 Juni 2021
- Call Number : 610.5 AGU j
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
No. 874 Body Scrub merupakan sediaan kosmetik yang digunakan untuk perawatan
kulit. Salah satu bahan alam yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi bahan baku
adalah limbah dari kulit buah apel hijau. Kul
Selengkapnya...
No. 865 Pelayanan kefarmasian mempunyai peranan penting dalam upaya peningkatan
pelayanan kesehatan. Apabila pelayanan yang diberikan kurang optimal maka akan
menyebabkan ketidakpuasan pasien. Pasien
Selengkapnya...
No. 214 Apotek Kimia Fama No 8 Kota Sukabumi. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptip asosiatif. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan data primer berupa k
Selengkapnya...
No. 869 Antioksidanadalahsolusiuntukmencegahterjadinyaoksidasipadaradikalbebas
yangmenyebabkanberbagaipenyakit.Salahsatutanamanyangmemilikiaktivitas
antioksidanyaitudaunseraiwangi.Kandungansenywa feno
Selengkapnya...
No. 845 Gel Hand sanitizer merupakan gel pembersih tangan yang memiliki aktivitas
antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri hingga membunuh
bakteri. Sediaan gel memiliki viskositas dan day
Selengkapnya...
No. 843 Pola hidup masyarakat kini lebih suka melakukan pencegahan dibanding
mengobati, hal ini memengaruhi makanan dan minuman yang akan dikonsumsi,
hendaknya memiliki manfaat bagi kesehatan terutama
Selengkapnya...
No. 868 Terong ungu merupakan tumbuhan suku solanaceae yang memiliki
kegunaan sebagai bahan makanan dan banyak digunakan sebagai tanaman obat.
Salah satu bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebaga
Selengkapnya...
No. 844 Terapi antibiotik pada pasien diare Pediatri yang kurang tepat dapat
menyebabkan resisten bakteri terhadap antibiotik.Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi ketepatan penggunaan antibioti
Selengkapnya...
No. 212 Waktu tunggu pelayanan obat rawat jalan merupakan standar mutu pelayanan
kefarmasian, yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
kefarmasian. Penelitian ini bertujuan u
Selengkapnya...
No. 852 Penyakit dispepsia merupakan penyakit yang cukup banyak dijumpai di
RSUD Sekarwangi. Dispepsia lebih sering disebabkan oleh inhibisi/tukak lambung
sehingga merangsang saraf vagus terhubung lan
Selengkapnya...
No. 213 Antibiotik.adalah.zat-zat kimia.yang.dihasilkan.oleh fungi dan bakteri, yang
memiliki khasiat mematikan atau memperlambat.pertumbuhan.kuman. PIO
(Pelayanan.Informasi.Obat) merupakan informasi
Selengkapnya...
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
No. 874 Body Scrub merupakan sediaan kosmetik yang digunakan untuk perawatan kulit. Salah satu bahan alam yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi bahan baku adalah limbah dari kulit buah apel hijau. Kulit buah apel hijau (Malus domestica (Suckow) Brokh.) mengandung senyawa antioksidan. Penelitian ini bertujuan membuat sediaan body scrub ekstrak etanol 70% kulit buah apel dan diuji aktivitas antioksidannya. Ekstrak etanol 70% kulit buah apel dibuat formula sediaan body scrub. Selanjutnya pada setiap formula body scrub ini kemudiaan dilakukan uji evaluasi mutu fisik dan aktivitas antioksidan dengan metode peredaman menggunakan DPPH (1,1- diphenyl-2-picrylhydrazy1). Evaluasi mutu fisik (pH, organoleptik, viskositas, tipe emulsi, uji iritasi, dan uji homogenitas) dari sediaan body scrub ini memenuhi persyaratan sesuai standar yang ditetapkan. Nilai IC50 dari ekstrak etanol 70% kulit apel, formula I (ekstrak 2,5%), formula II (ekstrak 3%), dan formula III (ekstrak 3,5%) berturut turut sebesar 71,92 ppm, 75,36 ppm , 74,12 ppm , dan 73,59 ppm. Oleh karena it, sediaan body scrub memilki aktivitas antioksidandengan kategori kuat serta memenuhi syarat mutu. Kata kunci : Antioksidan, body scrub, kulit buah apel, mutu fisik
No. 865 Pelayanan kefarmasian mempunyai peranan penting dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan. Apabila pelayanan yang diberikan kurang optimal maka akan menyebabkan ketidakpuasan pasien. Pasien akan merasa puas apabila pelayanan yang diberikan sesuai dengan apa yang mereka harapkan dan kenyataan dalam pemberian pelayanan kefarmasian yang dapat memuaskan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran data sosiodemografi pasien serta untuk mengetahui bagaimana tingkat kepuasan pasien terkait pelayanan kefarmasian di RSUD R. Syamsudin S.H ditinjau dari 5 dimensi kepuasan yaitu Kehandalan (Reliability), Ketanggapan (Responsiveness), Jaminan (Assurance), Empati (Emphaty) dan Bukti Langsung (Tangible). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Sumber informasi data primer dari penelitian ini berupa kuisioner yang dibagikan kepada 99 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Data dianalisis secara deskriptif, dan hasil disajikan dalam bentuk tabel/grafik. Hasil penelitian menunjukan nilai rata- rata skor pada tiap dimensi yaitu : untuk dimensi Kehandalan (Reliability) mendapat persentase sebesar 75,05% dimensi Ketanggapan (Responsiveness) mendapat persentase sebesar 76,77%, dimensi Jaminan (Assurance) mendapat persentase sebesar 79,09%, dimensi Empati (Emphaty) mendapat persentase sebesar 79,24% dan dimensi Bukti Langsung (Tangible) mendapat persentase sebesar 73,23% yang artinya pasien sudah puas dengan pelayanan yang diberikan. Kata kunci : Tingkat Kepuasan, Pelayanan Kefarmasian, RSUD R. Syamsudin S.H
No. 214 Apotek Kimia Fama No 8 Kota Sukabumi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptip asosiatif. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer berupa kuesioner yang disebar kepada responden dengan selang waktu selama tiga bulan, periode Maret – Mei 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang membeli resep obat - obatan di Apotek Kimia Farma No. 8 Sukabumi dalam kurun waktu selama tiga bulan (90 Hari), dimulai pada Maret sampai dengan Mei 2021 dengan banyaj sampel berjumlah 92 orang. Berdasarkan hasil penelitian Secara keseluruhan tanggapan responden mengenai kualitas pelayanan memperoleh skor sebesar 76.28% yang berada pada kategori Baik
No. 869 Antioksidanadalahsolusiuntukmencegahterjadinyaoksidasipadaradikalbebas yangmenyebabkanberbagaipenyakit.Salahsatutanamanyangmemilikiaktivitas antioksidanyaitudaunseraiwangi.Kandungansenywa fenolikdanflavonoid terkandungpadadaunseraiwangi.Penelitianinibertujuanuntukmengetahuikadartotal fenoldanflavonoidpadainfusaseraiwangi50%,25%,dan12,5%,Hasilkadartotal fenolseraiwangi50%,25%,dan12,5%diukursecaraspektrofotometriUv-Vismetode kalorimetrimenggunakanreagenfolin-ciocalteusebesar3,27 mgGAE/ml,6,25 mgGAE/ml,7,73mgGAE/ml.HasilKadartotalflavonoidinfusadaunseraiwangiyang diukurdenganspektrofotometriUv-VisdenganmetodekalorimetriAlCl3 menghasilkan 3,661mgGAE/ml,infusa9,152mgGAE/ml. Katakunci:Daunseraiwangi,Flavonoid,Totalfenol
No. 845 Gel Hand sanitizer merupakan gel pembersih tangan yang memiliki aktivitas antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri hingga membunuh bakteri. Sediaan gel memiliki viskositas dan daya sebar tinggi sehingga dapat menyebar luas pada permukaan kulit dan memberikan sensasi dingin ketika digunakan karena gel memiliki kandungan air yang tinggi. Escherichia coli merupakan salah satu bakteri yang digunakan sebagai tanda atau indikator adanya kontaminasi feces dan kondisi sanitasi yang tidak baik terhadap makanan dan minuman. Buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) merupakan tumbuhan yang mengandung alkaloid yang bersifat antibakteri. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh zona hambat pada gel ekstrak buah belimbing wuluh terhadap Escherichia coli dan untuk memperoleh konsentrasi berapa yang memiliki aktivitas antibakteri dari gel ekstrak buah belimbing wuluh terhadap Esherichia coli serta mengetahui mutu fisik dari sediaan gel hand sanitizer meliputi uji homogenitas, pH, uji daya sebar, viskositas dan uji organoleptik dari sediaan ekstrak etanol 96% buah belimbing wuluh dengan menggunakan metode sumuran. Dibuat tiga formula sediaan gel hand sanitizer dengan konsentrasi ekstrak buah belimbing wuluh sebesar 0,3%, 0,6% dan 0,9%. Hasil pengujian aktivitas dari gel hand sanitizer ekstrak buah belimbing wuluh diperoleh diameter zona hambat sebesar 9,2 mm, 11,53 mm dan 13,46 mm yang menunjukkan sediaan gel hand sanitizer dengan kategori kuat pada konsentrasi 0,9%. Gel hand sanitizer ekstrak buah belimbing wuluh mempunyai mutu fisik yang baik. Hasil uji organoleptik gel hand sanitizer dengan konsentrasi 0,3% berwarna cokelat muda, konsentrasi berwarna 0,6% coklat sedang, dan konsentrasi 0,9% berwarna coklat tua, aroma khas ekstrak buah belimbing wuluh dengan pH antara 5,13-5,42 daya sebar 5 cm dan viskositas sesuai dengan literatur yaitu 2000-50000 cPs. Kata kunci: Antibakteri, Averrhoa bilimbi L., escherichia coli, hand sanitizer.
No. 843 Pola hidup masyarakat kini lebih suka melakukan pencegahan dibanding mengobati, hal ini memengaruhi makanan dan minuman yang akan dikonsumsi, hendaknya memiliki manfaat bagi kesehatan terutama memiliki kandungan antioksidan. Radikal bebas penyebab penyakit degeneratif dapat ditangkal oleh antioksidan. Fermentasi sari kacang hijau sebagai upaya dalam peningkatan potensi sebagai pangan fungsional yang kaya akan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan, karakteristik, dan identifikasi metabolit dari yogurt kacang hijau. Diawali dengan pembuatan sari, peremajaan dan pembuatan stater, pembuatan yogurt kacang hijau dengan penambahan Lactobacillus casei Shirota strain 3% (A), L. acidophilus 3% (B), dan kombinasi (C). Hasil fermentasi dievaluasi karakteristik, pH, total asam, total BAL, aktivitas antioksidan, dan identifikasi metabolit sekunder. Yogurt sari kacang hijau yang difermentasi oleh bakteri Lactobacillus casei galur Shirota, Lactobacillus acidophilus, dan campurannya memiliki aktivitas antioksidan masing masing sebesar 63,12%, 87,28%, dan 81,59%. Aktivitas antioksidan yang tertinggi terdapat pada yogurt sari kedelai yang difermentasi oleh bakteri Lactobacillus acidophilus dengan nilai total bakteri asam laktat 2,0x1013 CFU/ml, nilai total asam laktat 0,59% dan nilai pH 4,1. Metabolit terkandung dalam yogurt sari kacang hijau tersebut adalah maltol (2-Etil-3-hidroksi-4-piranon) dan trigonellin (1- Methylpyridinium-3-carboxylate). Kata kunci: antioksidan, fermentasi, kacang hijau, Lactobacillus casei Shirota strain, Lactobacillus acidophilus
No. 868 Terong ungu merupakan tumbuhan suku solanaceae yang memiliki kegunaan sebagai bahan makanan dan banyak digunakan sebagai tanaman obat. Salah satu bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat adalah daunnya. Daun terong ungu mengandung senyawa alkaloid, solasonine, solasodine, solanine, flavonoid, tanin, steroid , glikosida jantung, antrakuinon, asam klorogenat, asam hidrokafeik dan asam protekatekuat. Senyawa tersebut diduga berpotensi sebagai obat antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi antikanker ekstrak etanol daun terong ungu melalui pengujian toksisitas ekstrak terhadap Artemia salina dengan menggunakan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test). Pembuatan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol dengan konsentrasi 40% , 70% dan 96%. Pengujian toksisitas dinyatakan dengan nilai LC50. Hasil pengujian toksisitas menunjukan nilai LC50 yang paling lemah hingga paling kuat adalah ekstrak etanol 40%, ekstrak etanol 96%, ekstrak etanol 70% dan kontrol positif Cyclophospamide dengan nilai berturut turut 357.83 ppm, 147.28 ppm,133.74 ppm, dan 53.55 ppm. Ketiga ekstrak berada pada tingkat toksisitas sedang menurut Clarkson dan memilliki nilai LC50 dibawah 1000 ppm dengan nilai LC50 terendah pada ekstrak etanol 70% daun terong ungu sehingga dianggap memiliki bioaktivitas dan dapat diteliti lebih lanjut aktivitas antikankernya. Kata Kunci = Daun terong ungu, Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), LC50 ,Toksisitas, Anti kanker.
No. 844 Terapi antibiotik pada pasien diare Pediatri yang kurang tepat dapat menyebabkan resisten bakteri terhadap antibiotik.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketepatan penggunaan antibiotik pada pasien Pediatrikasus diare di Instalasi rawat inap RSUD Ciawi Bogor periode Januari-Desember 2019 berdasarkan metode Gyssens.Data diperoleh dari rekam medik, dengan metode retrospektif meliputi data sosiodemografi, antibiotik yang digunakan, dosis, frekuensi, lama pemberian antibiotik dan rute pemberian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien Pediatrimengalami kasus diare terbanyak adalah berjenis kelamin laki-laki (58%), kelompok umur terbanyak pasien 1-5 tahun (57%), antibiotik yang terbanyak digunakan yaitu Cefatoxime injeksi sebanyak (50%). Hasil evaluasi menggunakan metode Gyssenskesesuaian penggunaan antibiotik masuk ke dalam kategori 0 penggunaan antibiotik tepat sebanyak 33 (37%), kategori IIIA pemberian antibiotik terlalu lama sebanyak 8 (9%), kategori IIIB pemberian antibiotik terlalu singkat sebanyak 27 (30%), kategori IVA ada antibiotik lain yang lebih efektif sebanyak 11 (12%) dan kategori IVC terdapat alternatif antibiotik yang lebih murah sebanyak 11 (12%). Kata kunci : kesesuaian penggunaan antibiotik, antibiotik, diare, metode Gyssens
No. 212 Waktu tunggu pelayanan obat rawat jalan merupakan standar mutu pelayanan kefarmasian, yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk pelayanan resep obat rawat jalan racikan dan bukan racikan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Observasional dengan teknik pengumpulan data secara Retrospektif. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata waktu tunggu obat rawat jalan racikan di Rs.Mitra Keluarga cibubur adalah 55 menit 53 detik, sedangkan untuk obat bukan racikan rawat jalan adalah 11 menit 21 detik. Dari data yang di dapat, dapat disimpulkan bahwa bila berdasarkan Kepmenkes maka waktu tunggu pelayanan rawat jalan memenuhi standar pelayanan minimal Kepmenkes. Apa bila berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Rumah sakit maka waktu tunggu obat rawat jalan tidak memenuhi standar pelayanan minimal Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur. Kata kunci : Waktu tunggu, Resep obat, Rawat jalan, Instalasi Farmasi
No. 852 Penyakit dispepsia merupakan penyakit yang cukup banyak dijumpai di RSUD Sekarwangi. Dispepsia lebih sering disebabkan oleh inhibisi/tukak lambung sehingga merangsang saraf vagus terhubung langsung kepusat muntah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sosiodemografi pasien dan membandingkan efek terapi obat dispepsia pasien rawat inap berdasarkan lama hari rawat. Penelitian bersifat retrospektif. Data gambaran sosiodemografi, dan lama hari rawat inap dilihat pada rekam medis pasien periode Januari 2017-Mei 2021. Terdapat 81 pasien yang memenuhi kriteria serta didapat data sosiodemografi: umur, jenis kelamin, pekerjaan dan data pendidikan terakhir pasien. Data dianalisis secara statistik hasil disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Obat yang digunakan oleh pasien dispepsia dan lama hari rawat pasien yaitu PPI + Sitoprotektif (12%, 3,45 hari), PPI + Antasida (4%, 2,6 hari), PPI + H2 Blocker (5%, 2,75 hari), PPI + Sitoprotektif + Antasida (7%, 3,16 hari), PPI + Sitoprotektif + H2 Blocker (1%, 3 hari),PPI + Sitoprotektif + Prokinetik (1%, 5 hari), PPI + Antasida + H2 Blocker (1%, 7 hari), H2 Blocker + Antasida (4%, 3 hari), H2 Blocker + Sitoprotektif (14%, 2,3 hari), PPI (27%, 3,5 hari), dan H2 Blocker (24%, 2,94 hari). Hasil efek terapi obat dispepsia yang digunakan yaitu terdapat perbedaan yang bermakna dengan. nilai P: 0,755. Kata kunci: Dispepsia, Obat Dispepsia, Efek Terapi.
No. 213 Antibiotik.adalah.zat-zat kimia.yang.dihasilkan.oleh fungi dan bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau memperlambat.pertumbuhan.kuman. PIO (Pelayanan.Informasi.Obat) merupakan informasi mengenai obat termasuk obat resep, obat.bebas dan.herbal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh PIO menggunakan leaflet terhadap pengetahuan antibiotik di Apotek Bunda Lubna. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental menggunakan design cross sectional dengan data prospektif. Dengan jumlah populasi 500 orang dan sampel sebanyak 84 responden yang diperoleh dengan teknik purposive sampling yang berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian ini menurut sosiodemografi berdasarkan jenis kelamin presentasenya adalah Perempuan 68%, berdasarkan usia 26-35 tahun (Dewasa Awal) 32%, berdasarkan pendidikan adalah SMA/SMK 60%, berdasarkan pekerjaan adalah karyawan 53% dan berdasarkan riwayat antibiotik satu bulan terakhir Amoxicillin 36% Tingkat pengetahuan antibiotik diukur menggunakan kuesioner pengetahuan yang diuji sebelum PIO dan sesudah PIO (pre-test dan post-tes) selanjutnya diuji dengan uji t berpasangan untuk tes data. Hasil kuesioner terhadap pengetahuan antibiotik sebelum PIO (pre-test) adalah Baik 2%, Cukup 67%, Kurang 31% . Sedangkan sesudah PIO (post-test) pengetahuan kategori Baik 74%, Cukup 26%. Sesudah dilakukan uji t berpasangan adalah terdapat pengaruh PIO dengan pengetahuan antibiotik sesudah PIO dengan nilai t tabel 1,974 < dari t hitung 21,813 dengan nilai p-value (sign 0,000 < 0,05). Kata kunci : PIO (Pelayanan Informasi Obat), Leaflet, Pengetahuan Antibiotik