No.158 Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya
pekerjaan kefarmasian.Salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan
pelayanan kefarmasian di apotek adalah dengan studi kepuasan pelanggan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui sosiodemografi konsumen , tingkat
kepuasan konsumen dan mengetahui nilai kesenjangan (selisih antara harapan dan
kenyataan) pasien resep tunai terhadap pelayanan di Apotek Kimia Farma No. 7
Bogor. Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
Single Cross Sectional Study (pendekatan dengan observasi atau pengumpulan
data sekaligus dalam kondisi waktu tertentu).Responden yang dipilih adalah
pengunjung Apotek Kimia Farma 07 yang datang untuk menebus resep dengan
metode non propability sampling dengan jumlah tertentu. Tingkat kepuasan
konsumen diukur menggunakan model SERVQUAL (Service Quality) terhadap 5
dimensi kualitas layanan yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance dan
emphaty..Hasil penelitian menunjukan presentase tingkat kepuasan konsumen
rata-rata sebesar 95,02%. Dimensi tangibel merupakan dimensi yang paling
memerlukan perbaikan karena nilai rata-rata kesenjangan paling tinggi yaitu
minus 0,283 dan tingkat kepuasan terendah diantara yang lain yaitu 94,27 %. Dan
dimensi yang paling tinggi adalah dimensi responsive dengan tingkat kesenjangan
adalah minus 0,202 dan tingkat kepuasan 95,74%.
No.157 Skabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei, yang penularannya terjadi secara kontak langsung. Penyakit skabies umumnya
menyerang individu yang hidup berkelompok seperti asrama dan pesantren. Prevalensi skabies di Pondok Pesantren Darul Muttaqien Bogor terlihat meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
kepatuhan penggunaan krim permetrin (obat skabies) terhadap efek terapi skabies
pada santri putra di Pondok Pesantren Darul Muttaqien Bogor. Jenis penelitian ini
adalah observasional dengan menggunakan metode deskripif untuk melihat
gambaran tingkat kepatuhan terhadap efektifiktas penggunaan krim permethrin
pada pasien skabies di Pondok Pesantren Darul Muttaqien Bogor . Total populasi
100 santri putra. 80 santri sebagai sampel diambil berdasarkan rumus Slovin. Analisis data menggunakan metode Chi-Square dengan taraf signifikansi 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada pengaruh yang signifikan antara
kepatuhan dengan efek terapi obat skabies dengan P-Value >0,05.
No.156 Tuberkulosis adalah jenis penyakit menular yang diakibatkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberkulosis. Bakteri Tuberkulosis menginfeksi paru-paru, serta
sebagian organ tubuh lainya. Bakteri ini masuk tubuh manusia melalui paru-paru,
kemudian bakteri tersebut menyebar dari paru-paru ke organ tubuh yang lain
melalui darah, kelenjar getah bening, saluran pernapasan, dan menyebar langsung
ke organ tubuh yang lain. Keberhasilan pengobatan tuberkulosis sangat ditentukan
oleh kepatuhan pasien dalam meminum obat. Prevalensi penderita tuberkulosis di
daerah citeureup dan sekitarnya cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui gambaran tingkat kepatuhan pasien rawat jalan penderita tuberkulosis
dalam melakukan pengobatan tuberkulosis yang dideritanya. Jenis penelitian ini
merupakan penelitian non eksperimental dengan data prospektif yaitu data primer
yang berhubungan dengan sosiodemografi pasien. Hasil penelitian ini menurut
sosiodemografi berdasarkan umur pasien terbesar didapatkan dari kelompok usia
36 – 45 tahun dengan 24%. Berdasarkan jenis kelamin persentas terbesar adalah
jenis kelamin laki-laki dengan 62%. Berdasarkan tingkat pekerjaan persentase
terbesar adalah jenis pekerjaan sebagai pegawai swasta sebanyak 41% dan
persentase pasien terbesar berdasarkan tingkat pendidikan adalah tingkat
pendidikan setara SMA sebanyak 47%. Kuesioner MMAS-8 digunakan untuk
mengukur tingkat kepatuhan pengobatan yang dilakukan. Hasil penelitian dari 80
responden didapatkan sebanyak 63% mempunyai tingkat kepatuhan yang tinggi,
36% sedang dan hanya 1% mempunyai tingkat kepatuhan yang rendah dalam
melakukan pengobatan tuberkulosis.
No.155 Daun Gaharu (Gyrinop verteegii) adalah daun mempunyai senyawa metabolit
sekunder yaitu senyawa terpenoid, flavonoid dan fenol yang dapat digunakan
sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh stabilitas sediaan
gel pada suhu 40°C, 4°C dan 25°C serta mengetahui kadar flavanoid total dari
sediaan gel. Dilakukan pengukuran untuk mengetahui kadar flavanoid total
ekstrak daun gaharu (Gyrinop verteegii) dan hasil menunjukkan sebesar sebesar
4,7227%, sedangkan pada sediaan gel pada konsentrasi 8% yaitu 3,6572%.
Kemudian sediaan di uji stabilitas dengan metode dipercepat selama 5 minggu
meliputi uji organoleptik, uji Ph, Viskositas, Homogenitas, dan daya sebar.
Didapatkan hasil bahwa sediaan gel pada suhu 25°C menunjukkan bahwa stabil
pada hasil evaluasi parameter organoleptis, homogenitas, daya sebar dan tidak
stabil pada viskositas .Dan hasil kadar flavanoid sediaan gel selama stabilitas
bahwa suhu 25°C menunjukkan bahwa adanya penurunan kadar flavanoid yang
rendah.
No.154 Hipertensi menjadi salah satu kasus dengan prevalensi cukup tinggi. Kepatuhan1adalah derajat dimana pasien mengikuti anjuran klinis dari dokter
yang mengobatinya maupun berupa terapi non-farmakologi sebagai modifikasi
gaya hidup. Terapi farmakologi dan non-farmakologi pada pengobatan hipertensi
dengan adanya hubungan dengan karakteristik responden1seperti usia, jenis
kelamin, pekerjaan, Pendidikan terakhir hal tersebut mempengaruhi tingkat
kepatuhan untuk mencapai keberhasilan pengobatan. Penelitian ini
bertujuan1untuk mengetahui gambaran tingkat kepatuhan2pasien hipertensi di
wilayah Gedong Panjang Kota Sukabumi. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan
pendekatan yang dilakukan dengan cara cross senctional study. Penelitian ini
menggunakan2Teknik purposive sampling. data diperoleh dari pengamatan
langsung dan pengisian kuesioner. Wawancara dilakukan pada pasien2hipertensi
di wilayah Gedong Panjang. Hasil penelitian ini2menunjukan bahwa dari 100
responden yang diteliti pada tingkat kepatuhan terapi farmakologi dengan tingkat
kepatuhan tinggi yaitu 7 (7,00%), tingkat kepatuhan sedang yaitu 61 (61,00%), dan tingkat kepatuhan rendah yaitu 32 (32,00%) Responden. Sedangkan pada
terapi non-farmakologi menunjukan tingkat kepatuhan tinggi sebanyak 5 (5,00%), tingkat kepatuhan sedang menunjukan 66 (66,00%), dan tingkat kepatuhan rendah
sebanyak 29 (29,00%) responden. Menunjukan bahwa tingkat kepatuhan pasien
hipertensi di wilayah Gedong Panjang Kota Sukabumi mayoritas berada pada
tingkat kepatuhan sedang, bahwa perlu adanya peningkatan seperti edukasi, dorongan dari lingkungan
No.153 Kanker disebut juga dengan tumor atau neoplasma ganas merupakan jaringan
abnormal yang terbentuk oleh sekumpulan sel (jaringan) yang pertumbuhannya
terus-menerus tidak terbatas dan tidak terkoordinasi dibandingkan dengan jaringan
normal yang berada di sekitarnya. Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan
sitostatik dalam terapi kanker yang dapat menghambat proliferasi sel kanker.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pengobatan kemoterapi yang ada
di RSUD Kota Bogor periode Oktober-Desember 2020, gambaran sosiodemografi
umur, jenis kelamin, dan diagnosa serta regimen obat kanker tertinggi yang
menjalani pengobatan kemoterapi. Penelitian ini bersifat Retrospektif, data
diperoleh dari rekam medis pasien. Populasi yang di dapat sebanyak 525 pasien,
diolah sesuai dengan cara purposive sampling menggunakan rumus slovin
diperoleh 227 sampel. Hasil terbanyak yaitu untuk jenis kelamin perempuan 204
pasien (89,87%), umur 36-45 tahun 78 pasien (34,36%), diagnosa ca mamae
(kanker payudara) 161 pasien (70,93%), regimen monoterapi zoledronic acid 12
pasien (5,29%) regimen kombinasi FAC (5-FU+ Adriamicin + Cyclophospamide) 147 pasien (64,76%).
No.152 Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah proses infeksi akut yang
berlangsung selama 14 hari, yang disebabkan oleh mikroorganisme dan
menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas. Tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui gambaran kerasionalan penggunanaan antibiotik
berdasarkan tepat dosis antibiotik dan tepat interval waktu pemberian obat di
Klinik Pandawa Raya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian cross
sectional dengan menganalisis data pasien secara retrospektif dimana data dilihat
dari rekam medis dan resep pasien. Dari 92 sampel didapatkan 65,2% pasien
berjenis kelamin laki – laki dan 34,8% berjenis kelamin perempuan, karakteristik
berdasarkan usia paling banyak yaitu kelompok 1 - 5 tahun yaitu 58,7%,
Penggunaan Antibiotik untuk penyakit ISPA di klinik Pandawa Raya terbanyak
yaitu Eritromisin tablet 62,0%, Kerasionalan obat berdasarkan tepat dosis yaitu
under dosis 50%, tepat dosis 33,7%, dan over dosis 16,3%, kerasionalan obat
berdasarkan interval waktu pemberian obat dinyatakan 100% tepat interval waktu
pemberian obat.
no.151 Pengkajian resep adalah suatu kegiatan yang sangat penting dalam pelayanan
resep untuk meminimalkan terjadinya medication error terdiri dari 3 (tiga) aspek
yaitu pengkajian secara administrasi, farmasetik dan klinis. Penelitian ini memiliki
tujuan yaitu untuk mengetahui persentase kelengkapan pengkajian resep secara
farmasetik pada resep pasien psikiatri rawat jalan dan rawat inap di Rumah Sakit
Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Penelitian bersifat deskriftif dan pengambilan
datanya secara restrosfektif . Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel
yaitu random sampling sebanyak 212 (dua ratus dua belas) sampel berupa arsip
resep konfirmasi pasien psikiatri rawat jalan dan rawat inap periode Juli-Desember
2020. Hasil penelitian menunjukan terdapat ketidaklengkapan farmasetik yaitu
pada bentuk sediaan obat 2%, nama obat 7%, jumlah obat 27%, aturan pakai obat
32% dan dosis obat 35%
No.150 Formularium Nasional adalah daftar obat pilihan yang dibutuhkan dan digunakan
sebagai acuan penulisan resep pada pelaksanaan pelayanan kesehatan dalam
penyelenggaraan program jaminan kesehatan. Ketidaksesuaian antara peresepan obat
terhadap Formularium Nasional dapat berakibat pada penurunan kualitas pelayanan
kesehatan dan biaya pengobatan tidak efisien. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui persentase kesesuaian penulisan resep pada pasien JKN rawat jalan
terhadap Formularium Nasional di depo farmasi reguler rumah sakit PMI Bogor
periode Oktober-Desember 2020. Penelitian ini merupakan penelitian non-
eksperimental dengan rancangan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara
retrospektif yaitu dengan mengamati dan mengevaluasi lembar resep yang diambil
dari sampel lembar resep pasien JKN rawat jalan periode Oktober 2020 - Desember
2020. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil seluruh resep pada bulan
Oktober-Desember 2020 (total sampling). Kesesuaian diukur dengan menghitung
persentase antara jumlah lembar resep obat yang sesuai dengan Formularium
Nasional dan jumlah item obat yang ditulis oleh dokter selama 3 bulan di rumah
sakit. Hasil penelitian menunjukkan persentase kesesuaian penulisan resep pada
pasien JKN rawat jalan dengan Formularium Nasional berdasarkan lembar resep pada
bulan Oktober 2020 – Desember 2020 sebesar 63,64 %, berdasarkan pada jumlah
item obat sebesar 88,14%, berdasarkan pada poliklinik sebesar 80,24%
No.149 Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menimbulkan permasalahan
kesehatan dan menjadi ancaman global bagi kesehatan terutama masalah resistensi
bakteri terhadap antibiotik. Pemahaman masyarakat yang menerima obat
antibiotik sangat penting untuk keberhasilan terapi dan menghindari kejadian
resistensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan
pasien di Apotek Kimia Farma 50 Bogor yang menggunakan obat antibiotik.
Pendekatan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian deskriptif observative
menggunakan data prospektif dimana penelitian akan mengkaji informasi
dan mengumpulkan kuisioner dari pasein yang mendapatkan resep antibiotik di
Apotek Kimia Farma 50 Bogor. Kuisioner dalam penelitian diuji validitas dan
reliabilitas sehingga didapatkan 8 pertanyaan pada kuisioner untuk digunakan
dalam penelitian. Responden dalam penelitian berjumlah 112 pasien. Berdasarkan
hasil penelitian dari data sosiodemografi pasien penggunaan antibiotik yang
terbanyak adalah perempuan dengan usia 36-45 tahun, berpendidikan Sekolah
Menengah Atas (SMA), dan bekerja sebagai karyawan. Tingkat pengetahuan
antibiotik di Apotek Kimia Farma 50 Bogor yang memiliki kategori pengetahuan
baik 54 pasien (48%), cukup 41 pasien (41%), kurang 17 pasien (15%)